Sementara itu Direktur RSUD dr Soedarso Hary Agung Tjahyadi menyebut instalasi kedokteran nuklir merupakan satu layanan dengan kategori komprehensif dan mutakhir yang melengkapi layanan layanan diprogram Kanker, Jantung, Stroke, dan Uro-Nefrologi (KJSU) dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
"Dengan keberadaan instalasi kedokteran nuklir ini diagnostik akan dilakukan dengan lebih presisi atau sangat valid dan bisa dilakukan untuk terapi," kata Hary Agung.
Ia berharap keberadaan layanan kedokteran nuklir tersebut bisa melengkapi pelayaan secara teknologi mutakhir untuk masyarakat di Provinsi Kalbar.
Instalasi Kedokteran Nuklir Teranostik Molekuler RSUD dr Soedarso akan memiliki alat PET scan dan SPECT scan.
"Dua-dua alat ini punya karakteristik yang saling melengkapi dan mudah mudahan 2025 ini alat itu bisa kita dapatkan dari Kemenkes," jelasnya.
"Disini (RSUD dr Soedarso) nanti selain scaning untuk diagnostik secara tepat juga dilakukan terapi menggunakan radiofarmako," tambah Hary Agung.
Hary Agung menjamin keamanan Gedung Instalasi Kedokteran Nuklir Teranostik Molekuler RSUD dr Soedarso tersebut. Lantaran sejak awal pembangunan telah dikawal dan memenuhi standar Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). Gedung itu pun telah memenuhi standar yang telah ditentukan.
"Ini standarisasi yang sudah diyakini aman tidak akan ada radiasi yang keluar. Bangunan ini sudah terstandarisasi oleh Bapeten termasuk limbah dari pasien," tegas Hary Agung.
Kemudian pasien yang mendapatkan pelayanan, Hary Agung pun menjamin radiasinya hanya berada digedung tersebut.
Termasuk limbah-limbah dari pasien yang mendapatkan pelayanan akan ditangani sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat.
"Semua ada standarnya jadi aman untuk lingkungan bahkan sekitar gedung ini juga dipastikan aman," tutupnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!