TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson meresmikan Gedung Instalasi Kedokteran Nuklir Teranostik Molekuler Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso, pada Jumat 31 Januari 2025.
Peresmian itu menjadi penanda tuntasnya pembangunan gedung dengan teknologi canggih milik rumah sakit kebanggan masyarakat Kalbar tersebut.
Tuntasnya pembangunan Gedung Instalasi Kedokteran Nuklir Teranostik Molekuler Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso sebagai salah satu kado, pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar ke 68.
Keberadaan Gedung Instalasi Kedokteran Nuklir Teranostik Molekuler sejalan dengan komitmen Pemprov Kalbar untuk terus mengembangkan RSUD dr Soedarso.
Harisson menyebut hadirnya Instalasi Kedokteran Nuklir Teranostik Molekuler di RSUD dr Soedarso merupakan wujud perhatian Pemprov guna memberikan layanan terbaik dengan teknologi canggih untuk masyarakat Kalbar.
Apalagi kedokteran nuklir bisa menegakkan diagnosis yang lebih presisi.
"Kita ketahui kedokteran nuklir ini dapat lebih presisi dalam menegakkan diagnostik maupun dalam memberikan terapi kepada pasien-pasien penderita kanker," ungkap Harisson.
• HUT Pemprov ke-68 Digelar Sederhana, Pj Gubernur Harisson Sebut Sesuai Instruksi Presiden RI
Dilanjutkan Harisson, penderita kanker sendiri di Kalbar menduduki rangking tiga penyakit dengan kasus meninggal dunia terbanyak.
Pertama yakni jantung, kedua struk kemudian rangking ketiga yakni kanker.
Sehingga dengan keberadaan instalasi kedokteran nuklir RSUD dr Soedarso merupakan upaya deteksi dini dalam upaya pencegahan.
Agar penyakit tersebut bisa diobati hingga bisa dapat sembuh dengan sempurna dengan teknologi kedokteran nuklir.
"Kedokteran nuklir sebenarnya sudah lama ada di Indonesia, kalau dikelola dengan baik dapat dimanfaatkan untuk menegakkan diagnosis dan memberikan terapi atau pengobatan agar pasien kanker kalau terdeteksi secara dini dapat disembuhkan," jelas Harisson.
Harisson menyebut Pemprov Kalbar memiliki kewajiban untuk menyediakan Gedung Instalasi Kedokteran Nuklir Teranostik Molekuler.
Sementara peralatan-peralatannya kemudian akan disediakan oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Diperkirakan pada Maret mendatang peralatan canggih tersebut akan datang.
"Pada Agustus ditargetkan mulai pelayanan untuk dokter ahli kedokteran nuklir perawatnya tenaga teknis yang lain juga sudah kita siapkan mudah-mudahan Maret alatnya sudah masuk," kata Harisson.