TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalimantan Barat, Daniel menyampaikan secara umum dari 14 kabupaten kota di Kalbar, total ada enam kabupaten kota yang terdampak banjir.
Adapun kabupaten yang terdampak banjir saat ini yakni di Kabupaten Sambas, Kota Singkawang, Bengkayang, Mempawah, Kubu Raya, Landak.
“Dari enam kabupaten ini, air masih potensi naik itu di Kabupaten Mempawah,” ucap Daniel.
Dikatakan Daniel, adapun faktor penyebab banjir masih potensi naik di Kabupaten Mempawah, yakni selain turunnya hujan, terjadi pasang air laut, dan dorongan dari gelombang laut. Sehingga air masuk ke area permukiman, jalan raya dan perkantoran.
Dari enam daerah ini total ada 102 desa, 33 kecamatan, dan 22.843 KK atau 87. 661 jiwa yang terdampak banjir.
Kemudian pendudukan yang mengungsi sebanyak 107 KK, dan 627 jiwa, dan rumah yang terendam sampai saat ini tercatat 10.818 unit.
“Kenapa jumlah penduduk yang mengungsi ini sangat jauh perbandingan nya dengan warga yang terdampak . Jadi ini mereka yang tercatat mengungsi adalah mereka yang menetap di posko pengungsian yang disediakan pemerintah,” ujar Daniel.
Dikatakannya, bahwa pada umumnya masyarakat yang terdampak lebih nyaman mengungsi dirumah keluarga. Diakui Daniel kondisi ini sedikit menyulitkan di lapangan, terutama dalam pendistribusian logistik makanan siap saji sesuai waktunya.
Baca juga: BPBD Kalbar Sebut 5 Kabupaten Sudah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
Sebab petugas harus memiliki dimana alamat lengkap mereka mengungsi.
“Data ini masih bersifat dinamins,dan bisa saja bertambah karena beberapa tempat kami masih dapat informasi banjirnya masih naik seperti di Bengkayang,dan beberapa desa di Landak, dan Mempawah. Saat ini masih tahap observasi petugas dilapangan,” ujarnya.
Daniel mengatakan data update yang digunakan saat ini yang dikeluarkan BPBD Kalbar pada Senin (27/1).
“Untuk kejadian malam tadi (28/1) sampai hari ini (29/1) terjadi banjir di berbagai daerah, dan datanya belum masuk ke BPBD Provinsi. Sebab BPBD setempat harus melakukan observasi . Apabila situasi mengakibatkan terjadinya dampak yang luar biasa maka data akan disampaikan ke tingkat Provinsi, dan selanjutnya disampaikan ke nasioanal,” terang Daniel.
Ia menegaskan apabila data tidak valid akan berpengaruh pada data bencana di Kalbar.
“Maka dari itu kami tidak serta merta ketika dapat lapiran langsung dimasukan ke data. Jadi untuk data sementara ada ditiap kabupaten kota yang terdampak , sembari tengah dilakukan obeservasi dilapangan,“ pungkasnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!