TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Tujuh tema P5 Kurikulum Merdeka dirancang untuk membentuk siswa Indonesia menjadi individu yang kreatif, mandiri, dan memiliki nilai-nilai luhur Pancasila.
Dengan pendekatan berbasis projek, siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga terlibat langsung dalam aktivitas nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Implementasi tema-tema ini membutuhkan dukungan penuh dari guru, orang tua, dan masyarakat agar hasilnya optimal.
Semangat Kurikulum Merdeka ini adalah langkah besar menuju masa depan pendidikan Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya saing global.
Melalui P5, diharapkan generasi mendatang memiliki karakter kuat dan keterampilan yang mampu menjawab tantangan zaman.
Kurikulum Merdeka yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia membawa semangat baru dalam dunia pendidikan.
Salah satu program unggulan dari kurikulum ini adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang dirancang untuk membentuk siswa agar memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila.
P5 mengangkat berbagai tema yang relevan dengan tantangan zaman dan kebutuhan lokal maupun global.
• 7 Contoh Modul P5 Fase D Kelas 7, 8 ,9 SMP/MTS Kurikulum Merdeka
Berikut ini adalah 7 tema utama P5 yang memberikan dampak positif terhadap pembelajaran:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
Tema ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran lingkungan kepada siswa sejak dini. Dalam projek ini, siswa diajak untuk memahami pentingnya menjaga bumi agar tetap layak huni bagi generasi mendatang. Contoh aktivitasnya meliputi:
Pengelolaan Sampah: Siswa belajar memilah sampah organik dan anorganik, serta memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai ekonomis.
Energi Terbarukan: Mengenalkan siswa pada teknologi ramah lingkungan seperti panel surya dan biogas.
Konservasi Sumber Daya: Mengajarkan hemat air dan listrik di rumah maupun sekolah.
Kursus online terbaik
Melalui tema ini, siswa tak hanya memahami teori, tetapi juga mempraktikkan gaya hidup berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kearifan Lokal
Indonesia kaya akan budaya dan tradisi lokal yang harus dilestarikan. Tema ini mengajak siswa untuk menggali, memahami, dan mempromosikan kearifan lokal di daerah masing-masing. Projek ini bisa mencakup:
Pelestarian Seni dan Budaya: Menghidupkan kembali tarian tradisional, musik daerah, atau kerajinan tangan khas lokal.
Pemetaan Budaya: Membuat dokumentasi atau buku kecil tentang adat istiadat dan sejarah daerah.
Wisata Edukasi: Mengunjungi tempat bersejarah dan mempelajari makna simbolik di balik tradisi tersebut.
Dengan pendekatan ini, siswa tak hanya belajar menghargai budaya mereka sendiri, tetapi juga memahami pentingnya toleransi terhadap keberagaman.