Lokal Populer

Kenali Modus Orang Mengatasnamkan Petugas Pajak yang Berhasil Kuras Rp74 Juta Uang Warga Pontianak

Penulis: Ferryanto
Editor: Faiz Iqbal Maulid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tut Wuri Handayani, warga Pontianak yang kehilangan 74 juta rupiah dari rekeningnya sesaat setelah mendapat pesan dari orang yang mengaku petugas Pajak. Kamis 19 Desember 2024.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Viral seorang warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat bernama Tut Wuri Handayani mengalami nasib naas.

Ia baru saja kehilangan uang Rp74 juta yang raib dari rekening bank-nya sendiri.

Uang Rp74 juta itu raib usai Tut Wuri dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai petugas pajak.

Lantas bagaimana modusnya?

Kejadian itu terjadi pada 17 Desember 2024 sore.

Saat itu Tut Wuri mendapat pesan di WhatsApp dari seseorang yang mengaku petugas pajak dari Jakarta.

Tut Wuri saat itu menyangka bahwa orang tersebut memanglah petugas pajak dari cara pelaku yang mengetahui secara rinci biodata dirinya.

"Dia itu bisa lengkap dapat data perusahaan saya, dari nama, NPWP, Email, NIK KTP, saya merasa yakin bahwa dia petugas pajak,'' ujar Tut Wuri kepada wartawan 19 Desember 2024 di Kota Pontianak.

Funwalk Alfamart di Kota Pontianak Sudah 85 Persen Siap

Setelah itu, pelaku mengarahkan dirinya melalui video call untuk langkah-langkah verifikasi menonaktifkan NPWP.

Hal itu ia lakukan karena sudah beberapa waktu perusahaannya memang tidak aktif.

"Tetapi ternyata pada saat itu, pelaku ini melakukan kloning, sehingga data-data di Handphone saya diketahui, dan mulai dari situlah isi rekening saya di Bank Kalbar dikuras habis,'' ungkapnya.

Dari data mutasi, ia mengatakan terjadi 11 kali transaksi penarikan uang dari rekeningnya di Bank Kalbar, mulai dari OVO, Gopay, Qris, dan Bank BCA, dengan total mencapai Rp74 juta.

"Itu sudah saya laporkan kepada Bank Kalbar, tetapi hingga saat ini saya tidak tau Bank Kalbar apakah ada upaya untuk melakukan koordinasi dengan BCA untuk memblokir rekening pelaku," katanya.

Selain itu, ia juga heran dan menyesalkan tidak ada proteksi atau keamanan dari pihak Bank untuk mencegah hal ini terjadi.

"Biasanya kalau nomor handphone yang terkoneksi dengan MBanking, tiap transaksi itu muncul di SMS, tetapi ini tidak ada, sehingga saya tidak ada upaya deteksi bahwa rekening saya sedang diretas,'' tuturnya.

Halaman
12

Berita Terkini