TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Simak bocoran aturan Ujian Nasional resmi diterapkan diterapkan kembali diungkap oleh Menterian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu'ti.

Wacana pemerintah menerapkan kembali aturan Ujian Nasioanal di kurikulum belajar menuai pro dan kontra.

Terbaru Prof. Mu'ti meminta masyarakat untuk bersabar menunggu keputusan mengenai kembali diadakan atau tidaknya ujian nasional (UN).

Kata Prof. Mu'ti, saat ini pihaknya masih terus menjaring masukkan dari berbagai kalangan mulai dari pemerintah daerah hingga penyelenggara pendidikan.

"Kami mohon kepada masyarakat untuk bersabar agar kami dapat mengambil kebijakan yang sebaik-baiknya dengan mendapatkan masukan dari berbagai kalangan," kata Prof. Mu'ti di Jakarta Selatan, Selasa 20 November 2024.

• Aturan Baru Ujian Nasional Resmi Diterapkan Kembali Berlaku Mulai Kapan?

Belum ada kebijakan apapun terkait UN

Prof. Mu'ti menegaskan, pihaknya saat ini masih belum membuat kebijakan apapun terkait UN.

Sehingga jika ia menyebut hal tentang UN, itu baru sebatas wacana-wacana yang bergulir.

Ia pun menegaskan saat ini masih dilakukan juga analisis terkait respons-respons publik terkait UN dan keputusan akan diberikan di tahun ajaran baru mendatang.

"Karena itu semua pendapat baik yang pro maupun yang kontra kami akan analisis berbagai argument yang disampaikan dan tentu kebijakan yang akan kami ambil adalah kebijakan yang terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, diadakan lagi atau tidaknya UN menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Beberapa masyarakat menilai UN tidak diperlukan karena mencerminkan ketidakadilan dan cenderung membuat siswa menjadi stres.

Sementara beberapa masyarakat menilai UN masih diperlukan untuk mengasah mental, jiwa kompetitif siswa, hingga memicu minat belajar yang tinggi.

Namun mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa pemerintah sebenarnya sudah menyediakan pengganti UN yakni melalui Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).

ANBK atau AN adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) era Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.