TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Debat Publik Ketiga Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat Tahun 2024, berlangsung di Aston Pontianak City Hotel, Kota Pontianak, Senin 18 November 2024, malam.
Pada segmen kedua, Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Muda Mahendrawan - Jakius Sinyor mendapatkan tema pertanyaan "Kebijakan Strategi Kalbar Sebagai Daerah Penyangga Ibu Kota Nusantara Yang Maju dan Berkeadilan".
Dijelaskan, Pemerintah Malaysia terus meningkatkan pembangunan di Sabah dan Sarawak untuk meningkatkan kualitas infrastruktur transfortasi, energi, ketersediaan air, fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan kota-kota di perbatasan guna merespon pendirian IKN di pulau Kalimantan.
Pertanyaannya: Dengan keseriusan dan kesiapan Malaysia tersebut, bagaimana langkah strategis yang paslon lakukan untuk mencegah ketimpangan pembangunan Kalbar dengan Sarawak?
Muda menjawab, pembangunan ini merupakan wajah depan kita (Kalbar) dan akan dipengaruhi oleh perencanaan dan tata kelola yang betul-betul terukur.
"Kita harus memperkuat bagaimana sektor pendidikan dan hak dasar bisa kita perkuat di perbatasan, juga energi terbarukan menjadi sebuah langkah untuk bisa kita kelola dengan baik. Untuk infrastruktur diperbatasan tentunya akan menjadi percepatan kita, karena ini mempengaruhi sirkulasi barang dan jasa kita, sekaligus menopang keuntungan dengan adanya pembangunan IKN. Kalbar harus mengambil peluang untuk menjadi tempat wisata," katanya.
Muda juga menyinggung bagaimana kondisi Bandar Udara Supadio yang statusnya menurun dari Internasional menjadi Domestik.
"Ini gagal namanya. Kita harus menaikan dengan langkah komprehensif dan terukur," pungkasnya.
Baca juga: Debat Pilkada Kalbar 2024, Norsan-Krisantus Dorong Pendidikan Kesetaraan Gender Sejak Dini
Kemudian, pasangan nomor urut 1, Sutarmidji menanggapi pernyataan tersebut.
"Tidak ada yang kongkrit dari yang disampaikan paslon nomor 3 tadi. Sehingga kita tidak tau mau dibawa kearah mana Kalbar ini untuk menjawab adanya IKN. Kongkritnya apa? Padahal saya tunggu jawabannya, tapi ternyata ngambang juga. Untuk kongkrit itu kita harus paham aturan, yang mana tanggungjawab dan kewenangan pusat, yang mana tanggungjawab dan kewenangan daerah," katanya.
Kemudian soal turunnya status banda udara, Sutarmidji menegaskan ketentuannya ditentukan oleh kementrian.
"Yang menetapkan status Bandara Internasional maupun Domestik itu Kementrian Perhubungan bukan Gubernur, salah itu," jelasnya.
Di sisi lain, Paslon nomor urut 2, Ria Norsan menanggapi pernyataan Muda.
"Perbedaan sarawak dan Kalbar itu sangat jauh sekali. Di Sarawak ada Pembangkit Tenaga Air, kita tidak ada. Nah, itulah yang harus kita upayakan bagaimana Kalimantan Barat harus kita upayakan. Itu yang harus kota upayakan, supaya bagaimana Kalbar berdiri dengan Pembangkit Tenaga Nuklir, baru kita bisa bersaing dengan sarawak," katanya.
Kemudian, Ria Norsan melanjutkan akan menyelesaikan jalan paralel dan menyediakan layanan kesehatan, pendidikan, perekonomian.
Kembali kepada pasangan nomor urut 1, Muda Mahendra diberikan kesempatan untuk menanggapi pernyataan paslon lain. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!