Pengaturan porsi gaji yang lebih menitikberatkan bonus performa membuat La Bestia bakal diguyur pundi-pundi uang besar jika mampu merebutnya.
Pada 2022, pembalap Ducati sebelumnya yaitu Jack Miller membeberkan bahwa perbedaan bonus antara peringkat ketiga dan keempat sangat signifikan.
"Perbedaannya dari nol (jika keempat) menjadi sesuatu yang berarti," kata Miller seperti dilansir dari The-Race.com.
"Percayalah, saya berada di peringkat keempat tahun lalu, mendapatkan semua untuk (pujian) 'bagus sekali, kawan, kerja bagus'."
Adapun bagi Marquez, memenangi balapan sudah berada dalam DNA-nya.
Terlepas dari kontroversi masa lalu dengan Valentino Rossi, tidak ada alasan bagi Marquez untuk memberikan kemenangan kepada rival jika mampu meraihnya sendiri.
Meski begitu, Marquez harus mewaspadai kecepatan Bastianini yang konsisten tampil cepat di Sirkuit Sepang dalam dua musim terakhir.
MotoGP Malaysia bahkan menjadi satu-satunya balapan yang dimenangi Bastianini di tengah badai cedera yang menganggunya musim lalu.
Kembali berbicara persaingan untuk peringkat di klasemen, posisi berikutnya yang sedang diperebutkan adalah peringkat kelima.
Persaingan ini juga menentukan siapa pembalap bermotor bukan Ducati yang paling baik pada musim ini.
Paling menarik adalah Brad Binder (Red Bull KTM) dengan calon rekan setimnya yaitu si bocah ajaib, Pedro Acosta, (Red Bul GASGAS Tech3).
Acosta kehilangan posisi kelima dari Binder karena rentetan hasil 0 poin karena gagal finis dan absen sejak sprint seri ke-16 GP Jepang hingga sprint seri ke-18 GP Thailand.
Paling sering menggagalkan podium lockout oleh Ducati, Acosta telah kembali ke jalur yang tepat dengan finis ketiga pada balapan terakhir di Thailand.
Si Hiu dari Mazarron hanya berjarak 6 poin dari Binder yang lebih konsisten tetapi belum pernah finis tiga besar lagi sejak seri pembuka di Qatar.
Maverick Vinales (Aprilia Racing) juga berpeluang ikut meramaikan kompetisi di luar Ducati Cup meski tertinggal cukup jauh, 23 poin dari Binder.