Sementara itu, pendirian bak air di atas daun talas merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan pendirian seseorang yang selalu berubah-ubah.
• Contoh Majas Litotes, Materi Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari-hari
4. Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah sebuah gaya bahasa yang umum digunakan untuk mengungkapkan segala sesuatu dengan cara melebih-lebihkan hal tersebut dan terkadang membuatnya terkesan tidak masuk akal.
Penggambaran secara berlebih-lebihan ini bisa dalam bentuk makna yang positif atau penuh kebaikan dan bisa juga dalam artian yang sebaliknya yakni makna majas yang penuh dengan konotasi negatif.
Contoh Penggunaan Majas Hiperbola
Pak Tani itu membanting tulang dari pagi hingga petang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Suara pria itu ketika bernyanyi bisa membuat seluruh kota menjadi luluh lantah.
Membanting tulang dalam penggalan contoh majas di atas maksudnya adalah bekerja dengan sangat keras.
Sedangkan pada contoh yang kedua adalah majas hiperbola yang maknanya bahwa suara pria itu sangatlah buruk seolah bisa menghancurkan kota.
5. Jenis Majas Eufemisme
Macam macam gaya bahasa yang juga tidak kalah sering digunakan dalam sejumlah kesempatan adalah Eufemisme.
Majas eufemisme adalah sebuah majas yang digunakan untuk menghaluskan makna kalimat agar menjadi lebih etis atau sopan ketika didengar atau dibaca oleh orang lain.
Contoh Penggunaan Majas Eufemisme
Penyandang tuna rungu tetap bisa mengakses layanan perpustakaan di kampus.
Para tuna wisma itu kemudian dibawa ke Dinas Sosial untuk mendapatkan penangan yang lebih tepat dan manusiawi.
Penggunaan kata tuna rungu dan tuna wisma dalam dua contoh yang telah disebutkan diatas berfungsi sebagai cara untuk mengungkapkan kesopanan atau memperhalus makna.
Tuna rungu adalah bentuk halus untuk penyebutan dari orang-orang yang mengalami masalah gangguan pendengaran. Sedangkan tunawisma adalah orang-orang yang tidak memiliki rumah.
6. Majas Paradoks
Selain jenis majas perbandingan, majas pertentangan juga menjadi jenis majas yang cukup umum digunakan dalam berbagai kesempatan. Salah satunya adalah gaya bahasa paradoks.