TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bakal calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji bersilaturahmi dengan para tokoh Kabupaten Sambas di kediaman Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi, Senin (9/9) malam.

Kedatangan Sutarmidji di rumah keluarga besar almarhum mantan Bupati Sambas Burhanudin A Rasyid itu, sekaligus napak tilas perjuangan ketika maju sebagai calon gubernur untuk periode pertama tahun 2018 lalu. 

Dalam kesempatan itu, hadir para tokoh Kabupaten Sambas, selain Fahrur Rofi, juga ada mantan Bupati Sambas periode 2016-2021 Atbah Romin Suhaili, dan juga Anggota DPRD Kalbar dapil Kabupaten Sambas Subhan Nur.

Midji sapaan akrabnya berbincang santai dengan para tokoh tersebut, serta puluhan masyarakat yang hadir.

Sesekali mereka tertawa lepas, sambil berkelakar antara satu sama lain. 

"Saya sama Pak Subhan, dengan Pak Atbah ini memang suka beladen. Tapi sebenarnya hubungan kami ini baik-baik saja. Tidak ada pakai hati. Naik turun satu hubungan itu biasa," kata Midji. 

Mantan Gubernur Kalbar periode 2018-2023 itu memastikan, hubungan silaturahim dirinya dengan para tokoh di Kabupaten Sambas, masih terjalin dengan baik.

"Kami baik, saya dengan Pak Atbah, mau dengan Pak Subhan, semuanya baik-baik saja," pungkasnya. 

• Sutarmidji Serahkan Bantuan Sajadah ke Masjid Besar Al-Manar Tebas

Sementara itu, Wakil Bupati Sambas Farhrur Rofi menyampaikan beberapa alasan mengapa ia sengaja mengundang Sutarmidji kembali ke rumahnya.

Yakni dengan situasi yang hampir sama, ketika pertama kali Sutarmidji mencalonkan diri sebagai gubernur pada 2018 lalu.

Pertama, kata dia, dirinya menjadi salah satu saksi sejarah, saat Midji akan maju di periode pertama.

Ketika itu, Midji juga sempat berkunjung ke rumahnya, dan bertemu dengan almarhum sang ayah Burhanudin A Rasyid. 

"Beliau waktu 2018 mencalonkan diri, dan pertama kali beliau datang ke Sambas ke rumah ini juga, dan menang. Mudah-mudahan datang ke sini lagi, dan menang lagi," kata Rofi.

Rofi juga sempat menceritakan, ketika Midji bertemu ayahnya di 2018 itu, dimana semua orang diminta ayahnya keluar dari ruangan.

Midji, dan almarhum Burhanudin A Rasyid kemudian berbincang empat mata, membahas berbagai hal tentang pembangunan, dan harapan masyarakat Sambas.