TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Simak harga listrik terbaru per September 2024 di PLN seluruh Indonesia lengkap rincian tarif token cek disini.
Dalam beleid terbaru, pemerintah rutin melalukan penyesuian tarif dan harga sumber daya energi di tanah air.
Mulai dari BBM, listrik hingga Gas Elpiji.
Misalnya listrik, dalam satu kali pembelian, pelanggan akan diberikan nominal tertentu, seperti Rp 20.000, Rp 50.000, hingga Rp 100.000.
Walaupun mengisi token menjadi kegiatan yang sering dilakukan, masih banyak pelanggan yang belum paham berapa besaran kilowatt hour (kWh) yang didapatkan dalam sekali pembelian.
• Dibatasi Per September 2024, Segera Bikin QR Code untuk Beli BBM Pertalite dan Solar Cek Disini
Lantas, apabila beli token Rp 100.000, berapa kWh yang didapatkan oleh pelanggan?
Beli token Rp 100.000 dapat berapa kWh?
Dikutip dari laman resmi PLN, pengisian token listrik prabayar akan dikonversikan ke dalam kWh.
Selain itu, pengisian token juga disesuaikan dengan tarif listrik yang berlaku pada periode tersebut.
Dalam pengisian token, pelanggan akan dikenakan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang berbeda setiap daerahnya.
Misalnya, bagi pengguna rumah tangga untuk golongan R-1/TR dengan daya sampai dengan 2.200 Volt Ampere (VA) di wilayah DKI Jakarta, akan dikenakan PPJ sebesar 2,4 persen.
Apabila warga DKI Jakarta membeli token listrik bulan Agustus 2024 sebesar Rp 100.000 dan memakai daya listrik 900 VA, maka akan dikenakan tarif dasar Rp 1.352 per kWh.
Untuk menghitungnya, pelanggan dapat mengurangi harga token listrik yang dibeli dengan pajak yang dikenakan, kemudian baru dibagi dengan tarif dasar
Berikut simulasinya:
(Harga token - PPJ daerah) / tarif dasar listrik = kWh yang didapatkan