Kunci Jawaban

Ringkasan Materi Seni Tari Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka, Rangsang Visual dan Rangsang Auditif

Penulis: Dhita Mutiasari
Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Materi Kurikulum Merdeka - Ringkasan Materi Seni Tari Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka, Rangsang Visual dan Rangsang auditif.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Inilah rangkuman atau ringkasan materi Seni Tari Kurikulum Merdeka untuk  Kelas 10 SMA / SMK/ MA sederajat Unit Pembelajaran 3 Berkreasi Tari dari Karya Seni Bentuk Lain Kegiatan Pembelajaran 2 mengenal rangsang visual dan rangsang auditif dari karya seni lain.

Untuk garis besar materi yang dibahas tentang rangsang visual dan rangsang auditif  dari karya seni lain.

Siswa dapat memanfaatkan rangkuman materi Seni Tari sebagai bahan belajar di sekolah dan di rumah.

Berikut ada juga link download materi Seni Tari Kurikulum Merdeka untuk Kelas 10 SMA / SMK semester 1 hingga 2.

Inilah rangkuman materi Seni Tari Kurikulum Merdeka untuk  Kelas 10 SMA / SMK sederajatUnit Pembelajaran 3 Berkreasi Tari dari Karya Seni Bentuk Lain Kegiatan Pembelajaran 2 mengenal rangsang visual dan rangsang auditif dari karya seni lain :

Ringkasan Materi Seni Tari Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka, Menentukan Tema dan Judul Karya Tari

Dalam membuat karya tari, koreografer harus memiliki ide atau gagasan awal. Ide atau gagasan dapat timbul melalui adanya sebuah rangsang. Konsep dasar dari rangsang menurut Jacqueline Smith (Suharto: 1985) didefinisikan sebagai sesuatu yang membangkitkan fikir, atau semangat, atau mendorong kegiatan.

Artinya bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh penata tari dalam berkarya hanya muncul pada saat ada dorongan atau rangsang tersebut. Rangsang yang biasanya menjadi awal dari lahirnya sebuah karya tari adalah rangsang visual dan audio.

Rangsang visual dalam membuat karya tari adalah segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh panca indera penglihat, atau mata.

Contohnya mengamati alam sekitar, benda-benda atau fenomena sosial. Rangsang visual dari mengamati alam sekitar dapat mendorong koreografer untuk menciptakan tema tari tentang flora dan fauna.

Rangsang visual terhadap suatu benda dapat menginspirasi koreografer untuk menentukan properti tari. Contohnya payung untuk properti Tari Payung, atau lilin untuk properti.

• Makna Tari Nontradisi Indonesia, Rangkuman Materi Seni Tari Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka

Tari Lilin.

Rangsang visual dapat juga menginspirasi desain gerak tari dan tempo gerak tari, misalnya saat koreografer bermain ke kebun binatang kemudian mengamati perilaku satwa, akhirnya merangsang koreografer tersebut untuk membuat desain gerak meniru tingkah laku binatang seperti melompat- lompat pada gerak tari bertema satwa kijang, atau desain gerak terbang pada tari bertema burung.

Rangsang visual juga dapat menjadi inspirasi dalam membuat polalantai, misalnya mengamati peristiwa kerusuhan, dapat menginspirasi koreografer untuk membuat pola lantai menyebar atau tidak beraturan.

Saat melihat bebek yang sedang berjalan teratur menginspirasi koreogreafer untuk membuat tarian dengan tema bebek dan pola lantai yang juga teratur
atau sejajar.

Rangsang visual dalam membuat karya tari dapat juga berasal dari karya seni lain misalnya mengamati teater atau film. Telah banyak pertunjukan tari yang terinpirasi dari film atau teater.

Halaman
1234

Berita Terkini