Kunci Jawaban

Ringkasan Materi Seni Tari Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka, Menentukan Tema dan Judul Karya Tari

Penulis: Dhita Mutiasari
Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Materi Kurikulum Merdeka - Ringkasan Materi Seni Tari Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka, Menentukan Tema dan Judul Karya Tari.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Inilah rangkuman atau ringkasan materi Seni Tari Kurikulum Merdeka untuk  Kelas 10 SMA / SMK/ MA sederajat Unit Pembelajaran 3 Berkreasi Tari dari Karya Seni Bentuk Lain Kegiatan Pembelajaran 1 menentukan tema dan judul dalam karya tari.

Adapun garis besar materi yang dibahas tentang Menentukan Tema dan Judul Dalam Karya Tari.

Siswa dapat memanfaatkan rangkuman materi Seni Tari sebagai bahan belajar di sekolah dan di rumah.

Berikut ada juga link download materi Seni Tari Kurikulum Merdeka untuk Kelas 10 SMA / SMK semester 1 hingga 2.

Inilah rangkuman materi Seni Tari Kurikulum Merdeka untuk  Kelas 10 SMA / SMK sederajat Unit Pembelajaran 3 Berkreasi Tari dari Karya Seni Bentuk Lain Kegiatan Pembelajaran 1 menentukan tema dan judul dalam karya tari :

Ringkasan Materi Seni Tari Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka, Makna Tari Nontradisi Indonesia

Dalam sebuah karya tari, tema merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui, karena tema merupakan dasar atau alasan mengapa karya tersebut ada. Tema berkaitan dengan makna, fungsi dan latar belakang ide garap sebuah karya, dorongan atau motivasi yang melatarbelakangi seniman membuat karya, atau alasan sosial budaya masyarakat tertentu yang mendorong lahirnya sebuah karya.

Secara umum terdapat dua jenis tema dalam tari , yaitu tema literal dan non literal. Tema literal dalam suatu karya tari adalah susunan tari yang digarap dengan tujuan untuk menyampaikan pesan-pesan seperti cerita, dongeng, legenda, cerita rakyat, sejarah, dan sebagainya (Widyastutieningrum; 2014).

Tema tema literal terdapat pada beberapa karya dramatari misalnya dramatari Lutung Kasarung dari Jawa Barat. Dramatari Lutung Kasarung terinspirasi dari cerita rakyat Jawa Barat. Contoh lain adalah tari Lenggang Nyai dari Betawi yang berangkat dari cerita Nyai Dasimah. Tari Ngremo dari Jawa Timur merupakan karya tari yang terinspirasi dari sejarah dan semangat kepahlawanan.

• Makna Tari Tradisi Indonesia Berdasar Pendekatan Kajian Tekstual Kontekstual, Seni Tari Kelas 10 SMA

Tema nonliteral adalah susunan tari yang semata-mata diolahberdasarkan penjelajahan dan penggarapan keindahan unsur-unsur gerak yaitu ruang, waktu, dan tenaga (Rochyati; 2019). Jadi tari nonliteral inibiasanya terdapat pada tari-tarian yang sifatnya hiburan saja sehingga tidak ada pesan khusus yang ingin disampaikan dari sang koreografer. Tema tari nonliteral banyak sekali ditampilkan saat ini pada genre tari modern yang ditampilkan di panggung hiburan pada acara-acara komersil seperti di program televisi. Tari bertema nonliteral menitikberatkan pada estetika bentuk gerak, musik dan elemen lainnya, dengan tujuan keindahan bentuk semata. Gerak tari nonliteral juga nampak dilakukan pada tari tarian di aplikasi Tik-tok yang banyak dilakukan generasi muda zaman sekarang.

Menurut La Meri (1986), dalam upaya membuat karya tari yang menarik,terdapat lima tes tema yang dapat dilakukan yaitu:

1. Nilai budaya yang terungkap

Sebuah karya tari sebaiknya dapat memvisualisasikan budaya yangmelatarbelakangi penciptaan tari. Latar belakang budaya tari yang jelas, dapat memudahkan seseorang dalam mengembangkan desain gerak, kostum dan elemen tari lainnya. Sebagai contoh jika seorang koreografer akan membuat karya tari nontradisi, misalnya mengembangkan tari dari daerah Nusa Tenggara. Maka, ciri khas gerak, pola kain, tata rias atau elemen tari lainnya dari tari Nusa Tenggara dapat dipilih untuk menjadi identitas, sehingga penonton mudah mengenali.

2. Dapatkah tema itu ditarikan

Tema harus dapat ditarikan artinya memungkinkan dalam segi pembuatan gerak setiap adegan dan elemen tari lainnya. Tidak semua ide dan tema dapat ditarikan. Karya tari terikat dengan aturan waktu dan ruang pertunjukan serta kapasitas penari dalam melakukan gerak tari. Contoh tema yang tidak dapat ditarikan misalnya tarian dengan tema-tema yang sensitif yang menyinggungperbedaan SARA, tema yang dapat menimbulkan kesalahpahaman antar masyarakat, umat beragama, tema yang mengandung ujaran kebencian terhadap sesorang atau suatu kelompok masyarakat. Contoh tema lainnya yang sebaiknya dihindari adalah tema tari yang bersifat filosofis. Tema tari yang sangat filosofis akan lebih baik jika diungkapkan melalui tulisan atau kata karena biasanya sulit diungkapkan melalui bahasa gerak tubuh.

3. Efek sesaat dari tema itu kepada penonton.

Halaman
1234

Berita Terkini