Kalbar Populer

Kalbar Populer Hari Ini: Kalbar Masuk Target Sasaran OMC, Pemancing Ditemukan Tewas di Landak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kalbar Populer TribunPontianak.co.id hari ini, Rabu 26 Juni 2024: Foto beraama saat BPBD Provinsi Kalbar, diwakili Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Kalbar juga telah menghadiri di mulainya Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Wilayah Kalbar, di Lanud Supadio Pontianak (kanan) / tim SAR Pontianak saat evakuasi jasad Dandi Pemancing asal Kec Ngabang yang di laporkan hilang dan tenggelam di sungai Landak desa Pak Mayam kec Ngabang(kiri).

Pemuda Pemancing asal kecamatan Ngabang Dandi (20) yang hilang, akhirnya di temukan tim SAR gabungan pada Senin 24 Juni 2024 malam.

Dandi ditemukan sudah dalam keadaan dalam kondisi meninggal dunia serta ditemukan 800 ke arah Hilir sungai.

”ia ditemukan sekitar Pukul 22.20 WIB ketika tim SAR gabungan tengah melakukan pemantauan di kawasan sungai landak, " kata kepala Kantor SAR Pontianak I Made Junetra pada Selasa 25 Juni 2024.

Lanjutnya, dan tim SAR gabungan menemukan korban, saat ditemukan kondisinya telah meninggal dunia di sekitar 800 meter hilir sungai Landak.

Junetra juga menambahkan saat ini bahwa korban sudah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga yang kebetulan ikut dalam pencarian korban.

Sebelumnya diketahui Seorang pemuda yang diketahui warga Kec. Ngabang, Kab. Landak tenggelam saat tengah memancing di Sungai Landak, Desa Pak Mayam,Kec. Ngabang, Kab. Landak.

Tim SAR gabungan berjibaku dalam menemukan korban sejak tiga hari yang lalu 23 Juni. Hingga akhirnya korban ditemukan pada hari kedua (24/06) dalam kondisi meninggal dunia.

Selengkapnya disini

Ani Sofian Apresiasi Kelurahan Bangka Belitung Darat, Wakili Kalbar Lomba Kelurahan Tingkat Nasional

3. Hingga Saat Ini, Disnakertrans Sanggau Catat 205 Pekerja yang di PHK

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sanggau, H Roni Fauzan mengatakan bahwa hingga saat ini sebanyak 205 orang pekerja atau buruh yang di PHK di Kabupaten Sanggau.

Dari kesemuanya itu di dominasi perusahaan yang bergerak di industri kayu dan ada juga beberapa dari perusahaan yang lainnya.

Sementara di tahun 2023, sebanyak 1.262 orang pekerja yang di PHK di Kabupaten Sanggau. Dari kesemuanya itu juga didominasi perusahaan yang bergerak di industri kayu, kemudian ada juga beberapa dari perusahaan yang lainnya.

Roni menjelaskan, berdasarkan keterangan dari pihak perusahaan, tingginya PHK di perusahaan yang bergerak di industri kayu tersebut lantaran terjadinya krisis global di negara pengimpor kayu, sehingga negara pengimpor kayu ini tidak mengimpor lagi.

"Jadi mereka ini produksinya numpuk, jadi tenaga kerja nya tidak ada kerjaannya lagi. Jadi bukan masalah bahan baku, bahan bakunya ada. Tapi Negera pengimpor yang tidak lagi membeli produk mereka, akhirnya barang numpuk di gudang dan penuh, dengan sangat terpaksa maka di PHK," jelasnya.

"Dari sekian banyak yang di PHK ini, tidak ada karyawannya yang dalam artian komplain dan mengadu ke Disnakertrans, tidak ada. Karena mungkin selama ini perlakuan perusahaan tersebut kepada karyawan nya cukup bagus," tambahnya.

Roni menambahkan, sebelum pihak perusahaan PHK karyawannya, terlebih dahulu pimpinan perusahaan dan serikat pekerja datang ke Disnakertrans Sanggau. Jadi sudah dibahas jauh hari bersama serikat pekerja.

Selengkapnya disini

(*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Berita Terkini