Berita Viral

Ciri-ciri QRIS Palsu dan Cara Membedakan dengan QRIS Asli

Editor: Rizky Zulham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ciri-ciri QRIS Palsu dan Cara Membedakan dengan QRIS Asli.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Marak terjadi, berikut ini ciri-ciri palsu dan cara membedakannya dengan QRIS asli bisa disimak dalam artikel ini.

Akhir-akhir modus kejahatan QRIS palsu sedang ramai disorot, untuk itu ada baiknya waspada dan mengetahui seperti apa itu QRIS palsu.

Seperti yang diungkap oleh Pengamat ekonomi digital Heru Sutadi.

Menurutnya kasus penyalahgunaan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS menjadi tanggung jawab seluruh pihak.

Pengguna atau merchant, merchant aggregator, payment gateway, OJK hingga BI bersama sama mencari solusi untuk melakukan perbaikan.

Kasus penyalahgunaan juga harus dilihat secara kasus per kasus.

Cara Mudah Mengetahui Modus Penipuan QRIS Palsu

"Merchant bisa saja mereka izinnya merchant dan lolos verifikasi, tapi kemudian disalahgunakan melakukan kejahatan. Semua pihak termasuk unsur pemerintah punya tugas mengawasi supaya hal-hal negatif tersebut tidak terjadi," ujar Heru dalam keterangannya, Jumat (31/5/2024).

Seperti diketahui, berbagai modus penipuan menggunakan QRIS sering terjadi.

Sebut saja modus menciptakan QRIS palsu yang seolah-olah berasal dari toko atau merchant yang sah.

Modus lain seperti scamming di mana pelaku penipuan mengaku sebagai pihak yang sah dan menawarkan hadiah (giveaway) jika korban melakukan transfer mengunakan QRIS.

Ada lagi modus dengan mengaku pihak dari bank di mana korban dalam percakapan dengan pelaku diminta memberikan informasi OTP dan dipandu melakukan transaksi QRIS.

"Ke depan harus bersama-sama mengantisipasi dan memitigasi dampak negatif yang ditimbulkan. Harus ada manajemen resiko yang dibahas bersama seluruh pihak," ujar Heru yang juga Direktur Eksekutif ICT Institute ini.

Heru, menambahkan pengguna atau konsumen harus diberikan edukasi agar penggunaan QRIS tidak disalahgunakan.

Penegakan hukum juga harus dilakukan memberikan efek jera dengan menindak pelaku yang memang melakukan penyalahgunaan.

"Bank Indonesia, OJK, punya fungsi dan harus bergerak cepat apabila terjadi penyimpangan. Khusus yang menyalahgunakan langsung blokir akunnya sehingga menyelamatkan uang masyarakat yang sudah menyetor," tutur Heru.

Halaman
12

Berita Terkini