Pintauli pun memberikan apresiasi kepada semua pihak yang turut terlibat dalam upaya penurunan angka stunting Kalbar.
Baik pemerintah provinsi, kabupaten kota, camat, kepala desa hingga stakeholder terkait yang bahu-membahu sangat luar biasa melakukan berbagai gerakan.
Ditegaskannya berdasarkan SKI 2023 terdapat beberapa kabupaten yang masih harus menjadi perhatian perihal penanganan stunting. Misalnya Kabupaten Melawi yang kini masih berada pada angka 35,5 persen, lalu Kabupaten Sambas masih 30,8 persen dan Kabupaten Sintang yang justru mengalami kenaikan.
“Kabupaten Sintang mengalami kenaikan padahal pada 2021 ke 2022 penurunannya sangat drastis. Kita akan melihat Kabupaten Sintang apa yang menjadi penyebab kenaikan ini,” ungkap Pintauli.
Dikatakan Pintauli pihaknya akan melakukan langkah evaluasi dan analisa-analisa dengan melibatkan para ahli kependudukan dan kesehatan untuk melihat penyebab tingginya stunting diberbagai daerah.
Untuk menentukan langkah yang bisa diambil agar percepatan penurunan stunting mampu dilakukan dengan maksimal
“Kita akan mengupayakan jangan sampai ada penambahan stunting baru di Provinsi Kalbar,” pungkasnya. (*)
Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW disini
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini