TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan awal Ramadhan 1445 Hijriah
Sidang isbat penetapan 1 Ramadhan 1445 H itu digelar di Auditorium HM Rasjidi Kemenag, Jakarta.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, kegiatan ini akan digelar secara hybrid, yakni daring dan luring.
"Sidang isbat ini merupakan salah satu layanan keagamaan bagi masyarakat untuk mendapat kepastian mengenai pelaksanaan ibadah," ujar Kamaruddin di Jakarta
Nantinya, sidang isbat akan melibatkan Tim Hisab dan Rukyat Kemenag, serta dihadiri duta besar negara sahabat dan perwakilan ormas Islam.
• DOA Ziarah Kubur Pendek Ringkas Lengkap Arwah, Tradisi Muslim Tanah Air Jelang Bulan Ramadhan 2024
Sidang tersebut juga melibatkan perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib mengatakan, pihaknya juga mengundang pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Komisi VIII DPR RI untuk hadir dalam sidang isbat.
Jadwal sidang isbat 1 Ramadhan 1445
Adib menuturkan, sidang isbat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pemaparan posisi hilal, sidang isbat penetapan, dan konferensi pers.
Pemaparan posisi hilal awal Ramadhan 1445 H dilakukan mulai pukul 17.00 WIB berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi) oleh Tim Hisab dan Rukyat Kemenag.
"Sesi ini terbuka untuk umum dan akan disiarkan secara langsung di channel Youtube Bimas Islam," ucap Adib.
Kemudian, dilanjutkan dengan sidang isbat penetapan awal awal Ramadhan 1445 H yang digelar secara tertutup setelah Shalat Maghrib.
Selain data hisab (informasi) yang tadi dipaparkan, kata Adib, sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 134 lokasi di seluruh Indonesia.
"Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat yang juga disiarkan melalui media sosial Kemenag," ungkapnya.
1 Ramadhan 1445 H versi Muhammadiyah Sementara itu, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah resmi menetapkan 1 Ramadhan 1445 H pada 11 Maret 2024.
Berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh majelis Tarjih dan Tajdid, maka PP Muhammadiyah menetapkan, 1 Ramadhan 1445 H, jatuh pada Senin, 11 Maret 2024
PP Muhammadiyah juga sudah menetapkan 1 Syawal 1445 H atau Lebaran 2024 yang jatuh pada 10 April 2024.
Pada hari Senin Kliwon, 29 Ramadhan 1445 H, bertepatan dengan 8 April 2024,
ijtimak jelang Syawal 1445 H terjadi pada Selasa Legi, 30 Ramadhan 1445 H, bertepatan dengan 9 April 2024 pukul 01.23.10 detik WIB.
• Ramadhan Tiba! Cek Contoh Latar Belakang Proposal Agenda Ramadan 1445 Hijriah Panduan Remaja Masjid
Berikut doa-doa menyambut Ramadhan yang diamalkan
Doa ini dianjurkan bagi umat Islam untuk dibaca dalam menyambut bulan Ramadan agar bisa mendapat keberkahan dan pengampunan di bulan pernuh berkah.
Melalui riwayat dari Yahya bin Abi Katsir – seorang ulama tabi’in –, bahwa beliau mengatakan bagaimana doa sebagian sahabat ketika datang Ramadhan,
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif).
Selain itu ada satu doa lagi yang dianjurkan untuk dibaca ketika kita hendak memasukki bulan Ramadhan.
Doa itu adalah doa ketika melihat hilal.
Meski begitu, doa menyambut Ramadhan sesuai sunnah ini sejatinya adalah doa yang umum, yang berlaku untuk semua bulan, ketika seseorang melihat hilal. Jadi, tidak dikhususkan untuk Bulan Ramadhan saja.
Berikut adalah bacaan doa menyambut Ramadhan tersebut,
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ
Allahu akbar, ya Allah jadikanlah hilal itu bagi kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan islam, dan membawa taufiq yang membimbing kami menuju apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah Allah.” (HR. Ahmad).
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
Ikuti saluran Tribun Pontianak di WhatsApp: KLIK DISINI