TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harrison mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di Kalbar tahun 2023 memang melambat yakni 4,46 persen dan dibawah pertumbuhan ekonomi secara nasional 5,06 persen.
Penyebabnya adalah tidak adanya ekspor bahan pertambangan.
"Peranan sektor UMKM juga sangat besar meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Maka ke depan, kita harus banyak membantu UMKM dengan cara memberikan pelatihan, memberikan bantuan mesin produksi, bantuan modal, mempertemukan mereka dengan pasar dengan pameran, sehingga UMKM semakin maju. Kita dorong UMKM untuk maju dan berkembang," kata Harisson saat menghadiri dan memberikan arahan pada pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang pada Rabu, 6 Maret 2024.
Pada kesempatan itu, Harrison juga mengingatkan agar inflasi harus dijaga karena ditentukan oleh tingkat konsumsi masyarakat.
"Kalau harga barang mahal, masyarakat tidak belanja, maka konsumsi turun dan roda perekonomian tidak bergerak. Inflasi inikan biaya hidup," jelasnya.
Baca juga: Perintahkan Perbaiki Jalan Kelam Sintang, Harrison : Jangan Pulang Sebelum Beres
Harrison memuji Sintang cukup sukses menangani inflasi.
"Maka kita harus selalu laksanakan operasi pasar, bantuan sosial, gerakan pangan murah, menjaga stok dan distribusi barang dan menjaga komunikasi yang efektif," katanya.
Diakhir acara pembukaan Musrenbang Tingkat Kabupaten Sintang, Penjabat Gubernur Kalbar memberikan 200 paket bantuan sosial kepada masyarakat Kabupaten Sintang. (*)
Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini