Pemilu 2024

UPDATE Rekapitulasi Suara Caleg DPR-RI Dapil Kalbar II, Berapa Suara Ronny & Sharon Caleg Nasdem

Editor: Syahroni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Update hasil hitung suara calon anggota DPR-RI Dapil Kalbar II hari ini.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Partai Nasdem saat ini mampu memperoleh suara tertinggi edua setelah PDIP untuk Caleg DPR-RI Dapil Kalbar II.

Nasdem sudah mengamankan 116.851 suara dari 62.45 persen hasil rekapitulasi real count KPU versi: 21 Feb 2024 pukul 11:00:00 WIB dengan progress: 3503 dari 5609 TPS.

Nasdem mampu mengumpuknan 23,46 persen suara yang masuk.

Sedangkan PDIP unggul dengan raihan 165.299 suara atau 33,19 persen.

Bahkan melihat hasil suara yang masuk saat ini kedua partai PDIP dan Nasdem masih sama-sama berpeluang untuk mendapatkan dua kursi.

Dari partai Nasdem sendiri ada dua calon yang mendulang suara terbanyak.

Dua kandidat dari Nasdem yang mendulang suara tinggi adalah Florensius Ronny dengan raihan 46.205 suara.

Sedangkan Gulam Mohamad Sharon memperoleh 50.384 suara.

Update terus perolehan suara Nasdem untuk Caleg DPR-RI Dapil Kalbar II.

Baca juga: HASIL Rekapitulasi Suara DPR-RI Kalbar I Hari Ini Jumlah Suara Yuliansyah & Katherine Caleg Gerindra

Partai NasDem

Jumlah Suara Sah Partai Politik : 6.068

Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon : 116.851

Calon Legislatif Jumlah Suara

1. YESSY MELANIA, S.E. 16.161

2. FLORENSIUS RONNY 46.205

3. PEBRIANTI NUR AULIA, S.H. 1.831

4. GULAM MOHAMAD SHARON 50.384

Update perolehan suara DPR-RI Dapil Kalbar II: Link

KPU Evaluasi Sirekap

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengatakan pihaknya bakal mengevaluasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dari seluruh unsur baik dari sisi teknologi, infrastruktur, hingga pengguna.

“Segala bentuk evaluasi nanti akan kita lihat,” kata anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos di kantornya, Senin 19 Februari 20224.

Terpenting, tegasnya, KPU selaku lembaga penyelenggara harus menyampaikan hasil pemilu kepada masyarakat setransparan mungkin.

Lebih lanjut, Betty juga menyatakan Sirekap tidak hanya digunakan oleh satu dua orang saja, tetapi ada 1,6 juta akun Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang tersebar di 800 ribu lebih tempat pemungutan suara (TPS).

Pengguna akun yang beragam ini tentu punya kapasitas masing-masing mulai dari gawai, infrastruktur, hingga jaringan.

Oleh karena itu, tidak tetutup kemungkinan galat terjadi dalam sistem yang disiapkan KPU untuk membantu proses rekapitulasi suara.

”Mereka itu adalah KPPS. Siapa KPPS? Adalah pekerja-pekerja KPU yang berasal dari masyarakat kita,” tuturnya.

”Masyarakat kita dari Sabang sampai Merauke dengan segala jenis kapasitasnya, dengan segala jenis handphone yang dimiliki, dengan segala jaringan yang dimiliki, dengan infrastruktur yang kita punya,” ia menambahkan.

Salah satu yang sempat disorot tentang Sirekap adalah soal jumlah suara yang berbeda. Betty pun mengungkapakan hal itu terjadi salah satunya karena kesalahan oleh KPPS dalam proses input data.

“Jadi kenapa angka anomali ada ? Karena saya KPPS, masnya KPPS, mbaknya KPPS, ada salah satu dari kita yang tidak menyesuaikan dengan angka yang sebenarnya, maka data kita tidak akan kompatibel dalam satu dapil (daerah pemilihan),” katanya. (*)

Berita Terkini