Pemilu 2024

BERAPA Perolehan Suara Abang Muhammad Nasir Mantan Bupati Caleg PPP DPR-RI Dapil Kalbar II Hari Ini

Editor: Syahroni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Update perolehan suara calon DPR-RI Dapil Kalbar II hari ini.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - PPP sudah mengumpulkan 21.038 suara untuk DPR-RI Dapil Kalbar II.

PPP memperoleh 4,22 persen dari hasil rekapitulasi suara yang masuk 62.45 persen.

Melansir data real count KPU versi: 21 Feb 2024 pukul 11:00:00 WIB progress: 3503 dari 5609 TPS.

Jumlah perolehan suara PPP memang jauh tertinggal dari partai lainnya seperti PDIP, Nasdem, Golkar, Gerindra hingga Demokrat.

Perlu diketahui bahwa Dapil Kalbar II mempunyai empat alokasi kursi DPR-RI.

Pada Pemilu sebelumnya PDIP mampu mengamankan dua kursi serta Golkar dan Nasdem masing-masing satu kursi.

Nah pada Pemilu 2024 nampak PPP masih sulit untuk bersiang dalam perebutan kursi di Dapil II.

Caleg penyumbang suara terbanyak untuk PPP dipegang oleh Abang Muhammad Nasir dengan raihan 16.765.

Abang Muhammad Nasir merupakan mantan Bupati Kapuas Hulu dua periode sejak 2010 hingga 2021.

Baca juga: UPDATE Rekapitulasi Suara Caleg DPR-RI Dapil Kalbar II, Berapa Suara Ronny & Sharon Caleg Nasdem

Partai Persatuan Pembangunan

Jumlah Suara Sah Partai Politik : 2.089

Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon : 21.038

Calon Legislatif Jumlah Suara

1. ABANG MUHAMMAD NASIR, S.H. 16.765

2. SAPARUDIN, S.P. 1.543

3. ILHAM, A.Md.Keb. 982

4. HENDRY WAHYUDI, S.T. 1.055

Update perolehan suara DPR-RI Dapil Kalbar II: Link

KPU Evaluasi Sirekap

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengatakan pihaknya bakal mengevaluasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dari seluruh unsur baik dari sisi teknologi, infrastruktur, hingga pengguna.

“Segala bentuk evaluasi nanti akan kita lihat,” kata anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos di kantornya, Senin 19 Februari 20224.

Terpenting, tegasnya, KPU selaku lembaga penyelenggara harus menyampaikan hasil pemilu kepada masyarakat setransparan mungkin.

Lebih lanjut, Betty juga menyatakan Sirekap tidak hanya digunakan oleh satu dua orang saja, tetapi ada 1,6 juta akun Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang tersebar di 800 ribu lebih tempat pemungutan suara (TPS).

Pengguna akun yang beragam ini tentu punya kapasitas masing-masing mulai dari gawai, infrastruktur, hingga jaringan.

Oleh karena itu, tidak tetutup kemungkinan galat terjadi dalam sistem yang disiapkan KPU untuk membantu proses rekapitulasi suara.

”Mereka itu adalah KPPS. Siapa KPPS? Adalah pekerja-pekerja KPU yang berasal dari masyarakat kita,” tuturnya.

”Masyarakat kita dari Sabang sampai Merauke dengan segala jenis kapasitasnya, dengan segala jenis handphone yang dimiliki, dengan segala jaringan yang dimiliki, dengan infrastruktur yang kita punya,” ia menambahkan.

Salah satu yang sempat disorot tentang Sirekap adalah soal jumlah suara yang berbeda. Betty pun mengungkapakan hal itu terjadi salah satunya karena kesalahan oleh KPPS dalam proses input data.

“Jadi kenapa angka anomali ada ? Karena saya KPPS, masnya KPPS, mbaknya KPPS, ada salah satu dari kita yang tidak menyesuaikan dengan angka yang sebenarnya, maka data kita tidak akan kompatibel dalam satu dapil (daerah pemilihan),” katanya. (*)

Berita Terkini