TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Update perolehan rekapitulasi suara untuk calon DPD RI Provinsi Maluku.
Berdasarkan real count suara yang masuk 44.20 persen.
Data tersebut baru diupdate versi: 20 Feb 2024 12:01:06 WIB dengan progress: 2485 dari 5622 TPS.
Dari total suara sementara yang masuk, Novita Anakota dengan raihan 59.879 suara.
Sedangkan posisi kedua ada nama Anna Latuconsina dengan raihan 37.700 suara.
Posisi ketiga ada nama Mirati Dewaningsih dengan raihan 33.371 suara.
Sedangkan posisi keempat ada nama Bisri As Shiddiq Latuconsina dengan raihan 30.336 suara.
Baca juga: UPDATE 4 Daftar Calon DPD DKI Jakarta Suara Terbanyak Hari Ini, Ada Fahira Idris Vs Happy Djarot
Masih besar kemungkinan pergeseran perolehan suara untuk empat besar.
Pasalnya masih sekitar 55 persen suara belum masuk.
UPDATE PEROLEHAN SUARA CALON DPD PROVINSI MALUKU:
ABUKASIM SANGADJI, S.Sos., M.Si 11.938
ALI ROHO TALAOHU, S.I.P., M.I.Pol 15.105
ANNA LATUCONSINA, S.H., S.I.Kom 37.700
BISRI AS SHIDDIQ LATUCONSINA, S.Sos 30.336
FRANGKOIS KLEMENS ORNO, S.I.P 21.810
Ir. HASANUDDIN RUMRA, M.Si 9.505
H. M. YASIN WELSON LAJAHA 17.538
JOSEPH SIKTEUBUN, S.Sos 16.822
Ir. MELKIAS L. FRANS, M.Si 17.813
MIRATI DEWANINGSIH, S.T 33.371
Dr. NONO SAMPONO, M.Si 25.884
NOVITA ANAKOTTA, S.H., M.H 59.879
SAMSON YASIR ALKATIRI, S.Pi., M.Si 6.473
SITTI AMINA AMAHORU, S.S., M.I.Kom 17.851
Update Perolehan Suara Calon DPD RI Maluku: Link
• Hasil Real Count Suara Caleg Demokrat Pileg Dewan Provinsi Dapil Kalbar 2, Ermin Elviani Tertinggi
KPU Evaluasi Sirekap
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengatakan pihaknya bakal mengevaluasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dari seluruh unsur baik dari sisi teknologi, infrastruktur, hingga pengguna.
“Segala bentuk evaluasi nanti akan kita lihat,” kata anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos di kantornya, Senin 19 Februari 20224.
Terpenting, tegasnya, KPU selaku lembaga penyelenggara harus menyampaikan hasil pemilu kepada masyarakat setransparan mungkin.
Lebih lanjut, Betty juga menyatakan Sirekap tidak hanya digunakan oleh satu dua orang saja, tetapi ada 1,6 juta akun Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang tersebar di 800 ribu lebih tempat pemungutan suara (TPS).
Pengguna akun yang beragam ini tentu punya kapasitas masing-masing mulai dari gawai, infrastruktur, hingga jaringan.
Oleh karena itu, tidak tetutup kemungkinan galat terjadi dalam sistem yang disiapkan KPU untuk membantu proses rekapitulasi suara.
”Mereka itu adalah KPPS. Siapa KPPS? Adalah pekerja-pekerja KPU yang berasal dari masyarakat kita,” tuturnya.
”Masyarakat kita dari Sabang sampai Merauke dengan segala jenis kapasitasnya, dengan segala jenis handphone yang dimiliki, dengan segala jaringan yang dimiliki, dengan infrastruktur yang kita punya,” ia menambahkan.
Salah satu yang sempat disorot tentang Sirekap adalah soal jumlah suara yang berbeda. Betty pun mengungkapakan hal itu terjadi salah satunya karena kesalahan oleh KPPS dalam proses input data.
“Jadi kenapa angka anomali ada ? Karena saya KPPS, masnya KPPS, mbaknya KPPS, ada salah satu dari kita yang tidak menyesuaikan dengan angka yang sebenarnya, maka data kita tidak akan kompatibel dalam satu dapil (daerah pemilihan),” katanya. (*)