Kunci Jawaban

Materi IPS Kelas 10 SMA Semester 2 Kurikulum Merdeka, Tema 4 Geografi: Manusia Ruang dan Lingkungan

Penulis: Dhita Mutiasari
Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Soal IPS Kelas 10 SMA- Materi IPS Kelas 10 SMA Semester 2 Kurikulum Merdeka, Tema 4 Geografi: Manusia Ruang dan Lingkungan.

Terdapat tiga pendekatan yang menjadi cara berpikir geografi yaitu:
Pendekatan keruangan (spatial approach). Pendekatan keruangan adalah cara pandang yang menekankan pada lokasi atau tempat (ruang) fenomena geosfer terjadi serta fenomena yang terjadi.
Pendekatan Lingkungan/Ekologi (ecological approach). Pendekatan lingkungan merupakan cara pandang yang memfokuskan pada aspek lingkungan fisik tempat fenomena geosfer terjadi.
Pendekatan Kompleks Wilayah (regional complex approach). Sedangkan pendekatan kompleks wilayah adalah cara pandang yang menggabungkan dua pendekatan yaitu keruangan dan ekologi dalam menjelaskan fenomena geosfer

5. Konsep Geografi

Konsep geografi merupakan hal pokok yang menjadi kekhasan ilmu geografi dalam menjelaskan berbagai fenomena geografis. Terdapat beberapa konsep utama dalam geografi yaitu:
Konsep lokasi. Konsep lokasi dalam geografi menjelaskan fenomena geosfer yang terkait dengan letak.
Konsep Jarak. Konsep ini mengacu pada rentang dua lokasi. Jarak adalah pemisah alami. Jarak berkaitan dengan lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan dasar hidup.
Konsep keterjangkauan. Keterjangkauan berkaitan dengan kondisi permukaan bumi. Contohnya suatu daerah terisolasi karena kondisi permukaan bumi yang sulit dijangkau.
Konsep Pola. Pola adalah karakteristik ketergantungan pada berbagai fenomena geografis suatu tempat atau ruang di permukaan bumi.
Konsep Morfologi. Konsep morfologi mengacu pada gambaran dan bentuk suatu tempat di permukaan bumi akibat kekuatan endogenik dan eksogenik.
Konsep Aglomerasi (pengelompokan). Konsep ini mengacu pada kondisi persebaran dan pengelompokan suatu wilayah yang relatif memusat dan saling menguntungkan.
Konsep Nilai Guna. Nilai guna merupakan fenomena geografis atau sumber daya alam di permukaan bumi yang saling berhubungan antarwilayah.
Konsep Interaksi atau Saling Ketergantungan. Interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih yang dapat menghasilkan fenomena, tampilan, dan masalah baru.
Konsep Diferensiasi Area. Diferensiasi area sesuai dengan karakteristik antarwilayah di permukaan bumi.
Konsep Keterkaitan Antar-ruang. Konsep ini mengacu pada derajat keterkaitan antarwilayah. Keterkaitan antar-ruang menunjukkan keterkaitan yang tersebar antara satu fenomena dan fenomena lainnya, baik fenomena fisik maupun nonfisik.

6. Prinsip-Prinsip Geografi

Prinsip geografis merupakan fondasi untuk menganalisis dan mengungkap fenomena geografis di permukaan bumi. Terdapat empat prinsip geografi yaitu:
Prinsip Persebaran. Prinsip ini menjelaskan persebaran yang tidak merata antarwilayah baik tentang aspek fisik dan aspek sosial.
Prinsip Interrelasi. Prinsip ini menjelaskan keterkaitan antarfenomena baik aspek fisik maupun aspek sosialnya.
Prinsip Deskripsi. Prinsip deskriptif geografi digunakan untuk memberikan gambaran lebih lanjut tentang fenomena geografis dan masalah yang dianalisis.
Prinsip Korologi. Prinsip ini akan menjelaskan fakta dan fenomena geografis, fakta dan masalah dilihat dari persebaran, keterkaitan, dan interaksinya dalam suatu wilayah atau ruang.

7. Memahami Bencana

Mengacu pasal 1 dari Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, definisi bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Beberapa penjelasan mengenai bencana sebagai berikut:
Bencana alam adalah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor (pasal 1, ayat 2).
Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit (pasal 1 ayat 3).
Kegiatan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana (pasal 1 ayat 6).
Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna (pasal 1 ayat 7)
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (pasal 1 ayat 9).

Hal penting dari siaga bencana adalah melakukan mitigasi bencana. Beberapa langkah yang dapat kalian lakukan adalah: (1) Mengenali kondisi geografis daerah kalian dengan baik berikut potensi bencana yang mungkin terjadi; (2) Belajar dari peristiwa bencana sehingga lebih sigap dalam menghadapi potensi bencana; (3) Mengetahui cara untuk penyelamatan dan evakuasi.

8. Peta, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis

a. Peta

Peta berdasarkan KBBI adalah gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya; atau representasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan sifat, seperti batas daerah, sifat permukaan; denah.

Sebagai gambar dan representasi sebagian fitur permukaan bumi, maka peta menyajikan informasi geografis mengenai kenampakan alam dan budaya yaitu batas wilayah, perkampungan, kota, jalan, sungai, laut, rawa, gunung, pegunungan, danau, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari dan teknik membuat peta secara khusus adalah kartografi.

Terdapat berbagai jenis peta yang dibuat sesuai dengan tujuannya. Misalnya jenis peta umum dan peta tematik. Selain itu juga terdapat berbagai bentuk peta, menurut Waluyo (2015) terdapat dua bentuk peta yaitu peta dua dimensi dan peta tiga dimensi. Peta tiga dimensi contohnya prototipe relief permukaan bumi pada maket. Lalu berdasarkan tingkat keakuratan, Waluyo (2015) membagi jenis peta menjadi peta terresterial dan peta hasil penginderaan jauh melalui foto satelit.

b. Penginderaan Jauh

Komponen dari sistem penginderaan jauh berdasarkan Somantri (2009) adalah sumber tenaga, atmosfer, obyek penginderaan jauh, sensor (alat yang menerima pantulan spektrum elektromagnetik), detektor (alat perekam), dan wahana (satelit, pesawat terbang, pesawat ulang alik).

Halaman
1234

Berita Terkini