Kunci Jawaban

Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Halaman 150 Kurikulum Merdeka, Perjalanan Perusahaan IPTN

Penulis: Dhita Mutiasari
Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Halaman 150 Kurikulum Merdeka, Perjalanan Perusahaan IPTN

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Berikut pembahasan soal dan jawaban pelajaran n Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9 SMP / MTs pada halaman 150.

Untuk soal dan jawaban yang dibahas adalah soal Lembar Aktivitas 1 A tentang Proses Pembangunan masa Orde Lama pada materi A Pembangunan di Indonesia dari Masa ke Masa Tema 3 Tantangan Pembangunan Indonesia pada implementasi Kurikulum Merdeka

Diketahui ada 4 bab pada buku paket kelas 4 pelajaran IPS diantaranya Tema 1 Manusia dan Perubahan, Tema 2 Perkembangan Ekonomi Digital, Tema 3 Tantangan Pembangunan Indonesia, Tema 4 Kerja Sama Dunia

Yuk simak selengkapnya soal dan jawaban pelajaran IPS Kelas 9 SMP / MTs soal pengayaan Tema 3 Tantangan Pembangunan Indonesia halaman 150 dari beberapa sumber:

Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Halaman 147 Kurikulum Merdeka, Kritik Proyek Swasembada Beras

Lembar Aktivitas 1B

Carilah informasi lebih jauh mengenai hal ini dengan menjawab pertanyaan panduan berikut:

1.       Bagaimana profil pesawat N250 dan N2130 yang berhasil dibuat oleh IPTN?

2.       Bagaimana kelanjutan perjalanan dari perusahaan IPTN setelah krisis moneter tahun 1998?

3.        Hanya ada beberapa negara saja yang mampu membuat pesawat secara mandiri di mana Indonesia adalah salah satu di antaranya. Menurutmu, mengapa Indonesia bisa melakukan hal tersebut?

4.       Ke depan, apakah menurutmu Indonesia bisa melanjutkan proyek pengembangan pesawat yang sudah berhenti tersebut?

Soal IPS Kelas 9 SMP Halaman 144 Kurikulum Merdeka, Pembatasan kelahiran Terhadap Pembangunan

Kunci Jawaban

1.       - N-2130 yang bermesin jet ini menjadi pelopor pesawat jarak menengah atau low end dari produk Large Commercial Aircraft (LCA).  pesawat N2130 memiliki kapasitas 80-130 penumpang, kode N yang berarti Nusantara menunjukkan bahwa desain, produksi, dan perhitungannya dikerjakan di Indonesia.

Pesawat twinjet transonik ini direncanakan dilengkapi dengan teknologi canggih advanced fly-by-wire system. Sebagai pesawat baru, rancangan pesawat N-2130, antara lain memanfaatkan Computational Fluid Dynamics (CFD) Technology yang canggih untuk mengurangi biaya pengembangan. Sebenarnya N-2130 tidak biayai negara seperti pesawat N-250 Gatotkaca. Namun karena untuk produksinya direncanakan akan menggunakan dana dari hasil penjualan N-250, maka proyek ini ikut terkubur setelah pesawat Gatotkaca dihentikan.

-       Pesawat seri N250 merupakan buah dari mimpi Menristek di era Orde Baru, BJ Habibie, agar Indonesia mampu membuat pesawat sendiri. Tujuannya tak lain agar Indonesia yang secara geografis berupa kepulauan, bisa terkoneksi lewat udara. Mulanya, N250 didesain untuk kapasitas 30 penumpang, namun belakangan diganti menjadi 50 penumpang. 

Industri pesawat terbang di Bandung ini digadang-gadang jadi tonggak sejarah kejayaan kedirgantaraan Indonesia. Pesawat N250 mulai terbang perdana pada 10 Agustus 1995 di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Ribuan orang menyaksikan langsung penerbangan perdana pesawat pertama buatan anak bangsa tersebut.

Pesawat ini diproduksi oleh IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara), yang saat ini menjadi PT Dirgantara Indonesia. Pesawat tersebut memiliki kode N yang memiliki arti sebagai "Nusantara." Pesawat penumpang sipil N-250 dirancang untuk mengangkut penumpang dengan kapasitas 50 sampai 70 penumpang didalamnya.

Pesawat N-250 memiliki spesifikasi dengan menggunakan mesin dual turboprop 2439 KW Allison AE 2100C dengan jumlah enam bilah baling-baling. Pesawat ini mampu terbang dengan kecepatan maksimum hngga 610 km/jam dan kecepatan ekonomisnya pada 555 km/jam.

Pesawat ini dapat menjelajah di ketinggian 25.000 kaki. Pesawat ini memiliki daya jelajah mencapai 2040 km dengan menggunakan bahan bakar opsional, sementara bahan bakar standar pada N-250 mampu menjelajah hingga 1.480 km.

 

2.       Pasca krisis moneter 1998, IPTN mengalami kesulitan keuangan dan akhirnya dibubarkan pada tahun 2000
Pada tahun 2005, pemerintah Indonesia membentuk perusahaan baru bernama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk melanjutkan pengembangan industri pesawat terbang nasional
PTDI telah berhasil memproduksi berbagai jenis pesawat, termasuk pesawat N219, CN235, dan CN295
3. Karena memang sebagai sebuah negara kepulauan yang sangat luas terbentang sepanjang garis khatulistiwa dengan medan yang bergunung gunung maka sangat masuk akal negeri ini harus memiliki kemampuan memproduksi sendiri pesawat terbang. Jejaring perhubungan udara di Indonesia memegang peranan yang sangat penting.

4. Menurut saya, Indonesia bisa melanjutkan proyek pengembangan pesawat yang sudah berhenti tersebut apabila memiliki rancangan yang sempurna dan daya dukung yang sesuai dengan biaya yang tersedia dengan melibatkan para ahli yang kompeten.

Selain itu komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan industry pesawat terbang.

Berita Terkini