TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut daftar nama bahan pengawet yang aman dikonsumsi sesuai rilis resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM ).
Terbaru BPOM mengungkapkan ada empat bahan pengawet yang dapat digunakan untuk mengawetkan bakso, tahu, dan mie.
Dari masing-masing pengawet tersebut memilik fungsi dan kegunaan yang berbeda.
Selain merilis nama bahan pengawet, BPOM juga menjelaskan cara menggunakan lengkap dengan takaran yang aman.
Selengkapnya, berikut empat bahan yang bisa digunakan untuk mengawetkan bakso, tahu, dan mi beserta batas maksimal dan cara penggunaannya:
• Terbaru, Daftar Obat Tradisional Ilegal Beredar di Pasaran Hasil Temuan BPOM
1. Larutan chitosan
Terbuat dari chitosan (sejenis biopolimer dari kulit Crustacea seperti udang, kepiting, atau rajungan) dalam air dengan penambahan asam dan basa.
Fungsinya sebagai bahan pengawet bakso, tahu, dan mi dengan penggunaan secukupnya untuk hasilkan efek yang diinginkan.
Cara penggunaannya, yakni dengan mencampurkan larutan chitosan pada proses produksi mi basah, tahu segar, dan bakso daging dengan takaran 100 ml larutan untuk 1 kilogram produk.
2. Fermentasi buah pisang
Hasil proses fermentasi terhadap ekstrak buah pisang dengan/tanpa penambahan gula menggunakan starter kultur bakteri asam laktat jenis Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus, dan Lactobacillus casei untuk hasilkan asam laktat sebagai produk utama.
Berfungsi sebagai bahan pengawet tahu dengan penggunaan secukupnya.
Caranya yakni dengan menambahkan cairan fermentasi buah pisang saat proses penggumpalan tahu (4 ml dalam 1 liter bahan bahan) atau dapat juga campurkan cairan fermentasi buah pisang ke dalam air untuk merendam tahu (40 ml dalam 1 liter air).
3. Ekstrak gambir
Serbuk yang diperoleh dari hasil ekstraksi gambir atau padatan kering yang dibuat dari daun Uncaria gambir (Hunter) Roxb. dengan pelarut.