TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sederet fakta tentang istilah Pandemi 2.0 mulai dari Lockdown, WFH dan penggunaan masker hingga penjelasan resmi dari pemerintah.
Unggahan perihal pandemi 2.0 yang disebutkan segera datang baru-baru ini ramai diperbincangkan di media sosial.
Bahkan disebutkan pandemi 2.0 yang dijadwalkan pada 2025, dimajukan bukan di 2024, tetapi pada 2023.
Nantinya akan ada peraturan soal lockdown, work from home (WFH) dan aturan soal masker.
• Terjawab! Alasan Harga Barang Promo Indomaret Lebih Mahal Dibanding Harga Normal
Berikut sejumlah unggahan warganet soal pandemi 2.0:
"Pandemi 2.0 jadi beneran g sih?" tulis akun @psychoneuroticx, Senin 11 September 2023.
"Panik inside, nemu berita pandemi 2.0 ???? (telat ya aku). terimakasih, bisa ngga dulu ngga si?" tulis @octanyaa, Kamis 7 September 2023.
"Anjay pandemi 2.0 coming soon
Here we go again," tulis akun @cogsan, Kamis 7 September 2023.
Lantas, benarkah akan ada pandemi 2.0?
Penjelasan Kemenkes
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, informasi adanya pandemi 2.0 adalah salah.
"Pertama tentang istilah pandemi 2.0 itu tidak ada rujukannya, kita tahu pandemi terjadi bukan suatu yang direncanakan," kata Nadia dikutip dari Kompas.com, Selasa 12 September 2023.
"Justru belajar dari pandemi sebelumnya, justru kita mencoba untuk mencegah terjadnya pandemi," imbuhnya.
Selain itu, pada pandemi Covid-19 yang sebelumnya terjadi, pemerintah Indonesia tidak menerapkan kebijakan lockdown.
"Tidak benar akan ada lockdown bahwa kan saat Covid pun kita tidak ada kebijakan lockdown, hanya pembatasan kegiatan sosial yang berskala besar atau dengan pembatasan tertentu," ucapnya.
Ia menuturkan, kebijakan yang diterapkan sebelumnya melalui proses pengkajian secara ilmiah.
"Informasi yang dimajukan juga tidak jelas dasar dan sumbernya," tuturnya.
• Cendol Aisyah Viral, Perhari Terjual 800 Cup
Perlukah menggunakan masker?
Lebih lanjut, Nadia membenarkan bahwa memang kualitas udara terutama di Jakarta sedang tidak baik untuk kesehatan.
"Oleh karena itu, tugas pemerintah untuk mencegah jangan sampai banyak masyarakat jatuh sakit apalagi kelompok rentan," terangnya.
Selain itu, memang disarankan untuk penggunaan masker yang merupakan upaya mengurangi paparan dari polusi udara.
"Penggunaan masker atau WFH (work from home) adalah salah satu upaya untuk mengurangi keterpaparan terhadap polusi udara, sehingga tidak membahayakan masyarakat," kata dia.
Selain itu, dianjurkan juga untuk selalu menjaga daya tahan tubuh atau imunitas tiap hari meski tidak sedang dalam masa pandemi atau sakit.
# Berita Viral
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News