TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pertamina berencana menghapus BBM subsidi jenis pertalite pada 2024.
Sebagai gantinya penghapusan Pertalite akan digantikan oleh Pertamax Green 92.
Menurut Dirut Pertamina Nicke Widyawati saat RDP bersama Komisi VI DPR RI bahwa penghapusan subsidi Pertalite cukup beralasan.
Karena dianggap sejalan dengan program Langit Biru dan upaya menurunkan emisi gas rumah kaca yang didistribusi juga dari hasil gas buang kendaraan pemakai BBM.
Untuk itu, Pada tahap 1 program, Pertamina secara bertahap mulai mengurangi BBM yang memiliki emisi tinggi.
• Terakhir Beli Pertalite Tahun 2023! Pertamina Akan Ganti BBM Dengan Pertamax Green 92 Mulai 2024
Dari mulai menaikkan produk Premium yang mempunyai RON 88 menjadi Pertalite yang mempunyai RON 90.
Kemudian Pertamina pun membuat BBM anyar bernama Pertamax Green yang merupakan gabungan antara Pertalite dengan etanol sehingga menghasilkan RON 92.
Artinya di tahun 2024, terdapat dua produk dengan RON 92. Selain Pertamax Green produk lainnya adalah Pertamax itu sendiri.
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto meminta Pertamina menghentikan wacana penghapusan Pertalite di tahun 2024.
Sebab bukan domain Pertamina sebagai operator produksi dan distribusi BBM melainkan wilayah kerja pembentuk kebijakan.
"Pemerintah, sebagai regulator saja tidak mengangkat masalah ini, masa Pertamina bikin heboh masyarakat dengan isu seperti itu," kata Mulyanto, dalam keterangannya, Selasa 5 September 2023.
Mulyanto menambahkan wacana penghapusan Pertalite adalah isu yang sensitif bagi masyarakat, karena daya belinya masih lemah pascapandemi Covid-19, apalagi di tahun politik menjelang Pemilu.
"Belum lagi yang diusulkan sebagai pengganti Pertalite adalah Pertamax 92 green, yang diperkirakan harganya lebih mahal dari harga Pertalite eksisting, bahkan dari Pertamax 92. Juga diketahui, ternyata bioethanol produksinya terbatas di dalam negeri jadi harus impor," ujarnya.
"Ini kan sama artinya dengan memaksa rakyat untuk membeli BBM yang lebih mahal, karena BBM yang murah, yakni Pertalite, dihapus. Juga memaksa negara untuk mengimpor bioethanol, karena produksi dalam negeri minim," imbuhnya.
• Pertamina Edukasi Anak Muda Lewat Program Campus Roadshow, Gandeng Mahasiswa Untan Bahas Isu Terkini
Kalau itu dilakukan, menurut Mulyanto, beban negara akan semakin berat.