TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kafilah Kota Pontianak menduduki posisi runner up pada MTQ XXXI Tingkat Provinsi Kalbar di Sanggau tahun 2023.
Kafilah Kabupaten Mempawah berhasil meraih juara umum dengan nilai 80 dan disusul Kota Pontianak dengan perolehan poin 73.
Kabupaten Kubu Raya berada di posisi ketiga dengan poin 71. Hasil perolehan tersebut diumumkan pada malam penutupan MTQ XXXI Kalbar di Stadion Sabang Merah Kabupaten Sanggau, Kamis 31 Agustus 2023.
Ditetapkannya Kafilah Kota Pontianak sebagai runner up MTQ XXXI Kalbar, dinilai Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono sebagai sebuah hasil kerja keras dan upaya maksimal yang dilakukan oleh seluruh peserta maupun official pada pelaksanaan MTQ XXXI di Sanggau.
"Atas nama Pemerintah Kota Pontianak, saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh tim Kafilah Kota Pontianak yang telah berusaha maksimal selama berlangsungnya MTQ Tingkat Kalbar ini," ujarnya, Jumat 1 September 2023.
Menurutnya, pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Kalbar sebagai agenda rutin yang digelar setiap tahunnya, tentunya akan memberikan pengalaman berharga bagi seluruh peserta untuk tampil lebih baik lagi pada MTQ-MTQ mendatang.
• Kafilah Sambas Peringkat 5 MTQ ke-XXXI Tingkat Provinsi Kalbar
Bagi peserta yang belum mendapatkan hasil terbaik, Edi berpesan supaya mereka tidak putus asa dan kecewa, tetapi justru berupaya memperbaiki diri untuk menghadapi lomba MTQ pada tahun selanjutnya.
"Pada Kafilah dan tim official, saya berpesan agar tetap semangat dan terus berusaha lebih baik lagi dalam kesempatan mendatang," pesannya.
Ketua Umum LPTQ Kota Pontianak Mulyadi mengatakan, dari hasil perolehan Juara I, di luar cabang Khattil Quran, Pontianak masih yang tertinggi.
Selain itu, ia menilai Kafilah Kota Pontianak yang masuk final juga sudah tampil sangat maksimal dan itu bisa dilihat dari nilai yang diraih oleh peserta.
"Saya lihat nilainya bagus, yang juara tiga saja sudah 97, ini artinya peningkatan kualitasnya bagus tetapi kualitas yang lain juga meningkat selisihnya sangat tipis hanya nol koma," katanya.
Dia berharap capaian prestasi yang diraih oleh Kafilah Kota Pontianak ini akan menjadi modal dasar di masa depan untuk mencetak lebih banyak qori dan qoriah yang handal di kota Pontianak.
"Belum pernah terjadi Pontianak peserta finalnya sampai 23 peserta ini, tahun ini yang terbanyak," imbuhnya.
Belum berhasil meraih juara umum, menurut Mulyadi, tidak lantas membuat patah semangat karena memang fokus Pontianak tidak menargetkan juara umum tetapi ada anggota Kafilah Kota Pontianak yang berlaga di tingkat nasional mewakili Kalimantan Barat hingga menjadi juara di tingkat nasional.
"Kalau kita lihat ada beberapa anak kita yang memperoleh nilai 98, dan ini adalah modal dasar. Kita berharap yang mendapat nilai 98 ini yang mewakili Kalimantan Barat dan menjadi yang terbaik di tingkat nasional," pungkasnya.