Wali Kota Pontianak Instruksikan RS dan Faskes Siaga Lonjakan DBD

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Pontianak Edi Kamtono saat ditemui usai melaunching agenda Minggu Masakan Malaysia dengan tema Dapur Kuliner Sarawak, yang digelar Hotel Golden Tulip Pontianak, Sabtu 8 Juli 2023.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pontianak mengalami lonjakan kasus dengan 4 kasus kematian.

Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak, mulai dari Januari 2023 hingga saat ini tercatat 65 kasus DBD di Kota Pontianak. 

Wali Kota Pontianak, Edi Kamtono sudah menginstruksikan Kepala Dinkes Kota Pontianak maupun Direktur RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak untuk siaga mengantisipasi jika lonjakan ini masih berlangsung, termasuk rumah sakit-rumah sakit swasta.

Dari data Dinkes Pontianak, kasus DBD terbanyak ada di wilayah Kecamatan Pontianak Kota.

"Bagi yang memiliki gejala DBD, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat supaya pengobatannya lebih cepat," ujarnya, Sabtu 12 Agustus 2023.

Kota Pontianak Sumbang Pasien DBD Terbanyak di RSUD dr Soedarso, Ruang Perawatan Anak Over Kapasitas

Selain itu, lanjutnya lagi, RT dan lurah  setempat segera berkoordinasi dengan puskesmas terdekat untuk melakukan penyemprotan atau fogging di lingkungan terjadinya penularan DBD.

"Saya minta petugas puskesmas maupun Dinas Kesehatan secara rutin melakukan fogging di wilayah-wilayah terjadinya wabah DBD," ungkapnya.

Oleh sebab itu, Edi mengimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing. "Bersihkan lingkungan sekitar, jangan biarkan wadah penampung air menjadi sarang nyamuk. Intinya, jangan sampai nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air yang tergenang," imbuhnya.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Kota Pontianak Saptiko menerangkan, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah mengantisipasi lonjakan kasus DBD di Kota Pontianak.

Adapun langkah yang dilakukan antara lain fogging di lingkungan permukiman dan sekolah-sekolah, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) hingga penyelidikan Epidemiologi oleh UPT Puskesmas Karya Mulia.

"Kami langsung bergerak mengambil langkah-langkah antisipasi, baik itu fogging, memberantas sarang nyamuk hingga menyiagakan petugas tenaga kesehatan di faskes-faskes yang ada," sebutnya.

Kadinkes Pontianak Imbau Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengan 3M, Ini Ciri Nyamuk DBD

Selain itu, pihaknya juga menabur bubuk abate, sekaligus melakukan sosialisasi pada masyarakat.

Saptiko melanjutkan, kasus DBD bisa terjadi dimana saja, bahkan di tempat bersih sekalipun, tetapi terdapat perkembangbiakan nyamuk bukan tak mungkin DBD juga dapat mengintai. 

Kebanyakan kasus DBD ini memang ditemukan pada anak-anak.

Orang tua diminta mengecek lingkungan tempat tinggalnya.

Halaman
12

Berita Terkini