TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Direktur RSUD dr Soedarso, drg Hary Agung Tjahyadi MKes mengungkapkan sejak Januari hingga Juli 2023 pihaknya telah melakukan penanganan terhadap 159 kasus Dengue Haemoragic Fever (DHF) atau yang biasa dikenal dengan istilah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Ia merincikan, pada bulan Januari terdapat 18 kasus DHF, Februari 11 kasus, Maret 12 kasus, April 11 kasus, Mei 17 kasus, kemudian Juni 23 kasus.
"Jadi kalau dilihat dari Januari sampai Juni itu rata-ratanya di bawah 20 kasus, tapi ada terus, nah di bulan Juli itu 67 kasus, sekarang bertahan terus nih di bulan Agustus," ungkapnya kepada Tribun Pontianak saat diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu 9 Agustus 2023.
"Total dari Januari hingga Juli tadi ada 159 kasus," sambungnya.
Jika dilihat berdasarkan kelompok umur, dari 159 kasus tersebut mayoritas dialami oleh pasien usia anak, bahkan di antaranya ada yang masih usia 0 tahun atau bayi.
"Umur 9 tahun 14 kasus, 10 tahun 14 kasus, 11 tahun 11 kasus, 12 tahun 9 kasus, kemudian umur 4 tahun juga 11, bahkan usia 0 atau di bawah setahun ada 8 bayi," ungkapnya.
• Dari Januari hingga Agustus 2023, Dinkes Sanggau Catat 12 Kasus DBD
"Nah kalau yang berikutnya usia 13, 14, 15 sampai dewasa itu jumlahnya 1, 2, 3 kasus gitu aja, tapi kalau yang tadi di bawah 12 tahun cukup tinggi," lanjutnya.
Lebih lanjut, kata Harry Agung menegaskan kondisi ini akan terus menjadi perhatian RSUD dr Soedarso.
"Dengan kapasitas ruangan yang ada, juga dokter spesialis anak yang ada, kami berupaya terus memberikan pertolongan baik yang sifatnya kedaruratan maupun perawatan," tuturnya.
Terlebih, kenaikan kasus DHF khususnya pada Juli dan Agustus, telah menjadi salah satu pemicu terjadinya over kapasitas di RSUD Soedarso.
Disclaimer, over kapasitas tersebut tidak hanya disebabkan oleh kasus DHF saja, melainkan juga beberapa kasus-kasus lainnya.
"Mulai Juli termasuk yang Agustus memang luar biasa, jadi memang over capacity, termasuk jumlah tempat tidur, semuanya ya secara keseluruhan, termasuk tempat tidur anak," katanya.
"Sebenarnya kita punya tempat tidur khusus anak itu ada 41, tapi ini sudah menambah extra bed jadi 50, kemudian di atas di ruangan Enggang Gading 12 anak-anak semuanya DHF," jelasnya.
"Jadi situasinya memang kami merasakan ada kenaikan kasus DHF yang berobat ke Rumah Sakit Soedarso," pungkasnya. (*)
Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini