Karhutla Kalbar

Masyarakat Peduli Api di 11 Desa 3 Kecamatan se-Sambas Ikut Penguatan Kapasitas Cegah Karhutla

Penulis: Imam Maksum
Editor: Faiz Iqbal Maulid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak lebih kurang 50 orang dari masyarakat peduli api di 11 desa 3 kecamatan di Sambas mengikuti peningkatan kapasitas terhadap Forum Masyarakat Peduli Api (MPA) di Sambas pada Kamis 22 Juni 2023.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Mengantisipasi risiko kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang berulang terjadi, Lembaga Pengembangan Masyarakat Swadaya dan Mandiri (Gemawan) melakukan peningkatan kapasitas terhadap Forum Masyarakat Peduli Api (MPA) di Sambas pada Kamis 22 Juni 2023.

"Forum ini beranggotakan MPA dari 11 desa di 3 kecamatan, terutama yang memiliki kawasan hutan dan lahan bergambut yang rentan karhutla," ujar Dedi Wahab, Programme Officer Capacity Building Gemawan, di sela kegiatan yang berlangsung di Aula Kecamatan Teluk Keramat.

Sebelumnya telah dilaksanakan penandatangan kesepakatan bersama oleh perwakilan MPA dari 11 desa di Kecamatan Teluk Keramat, Tekarang dan Tanggaran untuk pembentukan Posko Bersama MPA.

"Kesepakatan bersama itu ditandatangani pada 22 November 2022 lalu di Pontianak yang difasilitasi oleh BRGM RI. Menangani risiko kebakaran hutan tidak mungkin dilakukan secara sporadis dan parsial, perlu perencanaan, kerjasama, dan kolaborasi," imbuh Dedi pegiat sosial asal Tebas.

Sutarmidji Ingatkan Perusahaan di Kalbar Ikut Cegah Karhutla

Menurutnya, kebakaran hutan dan lahan sering terjadi di wilayah ini.

"Hampir setiap tahun terjadi kebakaran. Kondisi tanah yang didominasi lahan gambut yang rentan dan mudah terbakar," ucap Dedi.
 
Dia mengatakan fenomena El-Nino yang berlangsung semakin meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan yaitu melepaskan emisi gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer.

"Melalui NDC atau Nationally Determined Contribution, Pemerintah Indonesia mengejar target 32 persen penurunan emisi GRK pada 2030," katanya.

Dedi menjelaskan, Sambas berperan signifikan dalam aksi iklim global. "Hutan, gambut, serta ekosistem pesisir di Sambas mampu mencegah krisis iklim. Krisis ekologi bisa semakin parah. Selama semua pihak saling berkoneksi dan berkolaborasi secara strategis," katanya.

Lebih jauh, kata dia, total 50 orang peserta terlibat dalam kegiatan ini, terdiri atas 10 perempuan dan 40 laki-laki. Narasumber yang hadir berasal dari BPBD Sambas, Dinsos PMD Sambas, KPH sambas.

"Kami berharap kegiatan kali ini semakin memperkuat komitmen bersama MPA lintas kecamatan, terutama bila bisa membuat peraturan bersama lintas desa. Kehadiran forum-forum sejenis dapat mengamplifikasi aksi iklim. Kita sama-sama ingin menjaga planet ini," tutup Dedi.

Cegah Sejak Dini Karhutla, Bhabinkamtibmas Polsek Belimbing Sambangi Warga Ajak Cegah Karhutla

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkini