Waspada Rabies

Kasus Gigitan HPR Capai 363 Kasus di Sintang, Stok Vaksin Menipis, Hanya Cukup 2 Hari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas vaksinator melakukan vaksinasi terhadap anjing milik warga untuk pencegahan rabies. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, terancam kehabisan vaksin. Stok yang tersedia saat ini tersisa 3.790 vial. Sementara masih cukup banyak populasi anjing yang belum diberikan vaksin untuk memutus mata rantai penyebaran rabies.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, terancam kehabisan vaksin.

Stok yang tersedia saat ini tersisa 3.790 vial.

Sementara masih cukup banyak populasi anjing yang belum diberikan vaksin untuk memutus mata rantai penyebaran rabies.

"3.790 vial ini 2 hari selesai (habis). Hari ini kita di kayan hilir membawa 1.500 dosis. Mungkin sisanya akan kami habiskan di Binjai," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Eka Dahliana, Senin 19 Juni 2023.

Minimnya ketersediaan vaksin menyebabkan vaksinasi terhadap hewan penular rabies tak maksimal. Kasus gigitan masih meninggkat, jumlahnya mencapai 363 kasus dan 8 orang meninggal.

Kekurangan Vaksin Masih Usulan ke Pusat, Kadisbunnak Kalbar Minta Pemahaman Masyarakat Cegah Rabies

Masalahnya, populasi anjing di Kabupaten Sintang diperkirakan sebanyak 27.910 ekor. Sementara jumlah anjing yang sudah divaksin baru 9.410 ekor.

"Jumlah vaksin yang tersedia tentunya tidak cukup untuk 6 kecamatan yang akan kami lakukan vaksinasi," kata Eka.

Eka sudah berupaya meminta bantuan ke Pemprov Kalbar. Dapat bantuan sebanyak 4.200 dosis. Hanya saja, Eka masih kesulitan mencari sisa kekurangan vaksin untuk 20 ribu populasi anjing.

"Stok di pusat juga sulit. Di provinsi sudah dibagikan ke Kabupaten kita. saya juga sudah menghubungi Bvet banjar baru, mereka berupaya membantu kita kurang lebih 1000 vial. Kedepannya stok vaksin kita kosong. Kita sudah menghubungi pemerintah pusat dan Provinsi mereka juga sedikit mengeluh tidak ada stok lagi karena sudah dibagikan masing-masing Kabupaten," ungkap Eka. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkini