TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Selain Libur Nasional Hari Lahir Pancasila, Waisak dan Idul Adha dibulan Juni Kalender 2023 tidak lagi ditemukan tanggal merah.
Namun ada peringatan hari besar internasional yang jatuh setiap 9 Juni termasuk pada Kalender 2023.
Adapun hari besar internasional tanggal tersebut karena 9 Juni Kalender 2023 merupakan hari Jumat di mana hari tersebut menjelang akhir pekan.
Apabila di Kalender 2023 nasional tanggal 9 Juni termasuk hari Jumat, dan untuk penanggalan Jawa masuk dalam weton Jumat Legi.
Pada Jumat, 9 Juni Kalender 2023 memperingati sebuah hari penting di kancah internasional yaitu, Hari Arsip Internasional
Adapun hari penting tersebut diperingati untuk lebih menghargai betapa pentingnya arsip untuk akuntabilitas, transparansi, demokrasi, warisan, hingga memori masyarakat.
• Kalender 2023 Bulan Mei Ada Tanggal Merah Libur Nasional, Kapan Hari Raya Waisak 2023?
Dilansir dari Kompas.com bahwa Hari Arsip Internasional tersebut pertama kali ditetapkan oleh Council on Archives (ICA) pada tahun 2007.
Berdasarkan situs International Council on Archives, tanggal 9 Juni 2022 memperingati Hari Arsip Internasional dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengarsipan.
Tanggal tersebut dipilih sebagai peringatan Hari Arsip Internasional sebab pada 9 Juni 1948, Konsulat Arsip Internasional dibentuk dibawah sepengetahuan UNESCO.
Peringatan Hari Arsip Internasional di Indonesia belum pernah diperingati secara khusus, dan Peringatan Hari Arsip Internasional ini baru di mulai sejak 2018.
• Kalender 2023 Lengkap Libur Nasional dan Cuti Bersama Berikut Link Download Kalender 2023 Versi PDF
Selain peringatan Hari Arsip Internasional yang diperingati setaip tanggal 9 Juni pada setiap tahunya.
Namun ada beberapa peristiwa yang terjadi pada tanggal 9 Juni tersebut dilansir Tribunpontianak.co.id dari berbagai sumber:
* 1968 - Kaisar Romawi Nero melakukan bunuh diri setelah mengalami kudeta.
* 1572 - Pasukan Turki berhasil merebut Siprus setelah mengerahkan armada baru menyerbu Don John dari Austria.
* 1965 - Perdana Menteri Sipil Vietnam Selatan Phan Huy Quat mengundurkan diri setelah tidak dapat bekerja sama dengan junta yang dipimpin Nguyen Cao Ky.