Pola Hidup Sehat

Makanan Tinggi Lemak Pemicu GERD, Hingga 7 Gejala Tak Wajar dari Asam Lambung Akut

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sensasi terbakar di dada atau heartburn menjadi salah satu gejala yang kerap dirasakan ketika asam lambung naik.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Bila GERD terjadi, penderitanya dapat merasakan heartburn atau rasa terbakar di dada yang dapat menjalar ke leher dan tenggorokan.

Selain itu, gejala lain yang bisa dirasakan adalah mual, nyeri dada, nyeri perut, kesulitan menelan, batuk kronis, suara serak, hingga bau mulut.

Penyakit yang muncul ketika cairan asam lambung kembali naik ke kerongkongan ini pada dasarnya sudah menjadi masalah yang kerap dialami banyak orang.

Satu hal yang penting diingat, asam lambung bisa menimbulkan persoalan baru ketika terjadi berulang dan sering. Kondisi tersebut biasanya disebabkan oleh gastroesophageal reflux disease alias GERD.

Joseph Murray, ahli gastroenterologi yang meneliti gangguan esofagus atau kerongkongan menjelaskan sejumlah gejala asam lambung dan GERD yang tidak umum.

Penelitian Buktikan Madu dan Kunyit Ampuh Sembuhkan GERD dengan Stabil

Jika penyintas menemukan gejala-gejala di bawah, maka patut waspada dan hubungi dokter segera.

Dilansir dari situs Prevention, berikut sejumlah gejala tak umum dari asam lambung dan GERD:

1. Nyeri dada, terutama setelah makan

Sensasi terbakar di dada atau heartburn menjadi salah satu gejala yang kerap dirasakan ketika asam lambung naik. Namun, orang-orang kerap tak mengetahui perbedaan nyeri dada karena asam lambung atau serangan jantung.

"Tidak jarang melihat seseorang di IGD dengan nyeri dada yang parah, mengira itu serangan jantung, padahal sebenarnya refluks," tutur Murray.

Murray menjelaskan serangan jantung mencakup rasa sesak dan tekanan di dada, lengan, atau leher, yang mana tidak terjadi pada asam lambung atau GERD.

Namun jika ragu, Anda bisa segera pergi ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan terbaik.

Awas, Penyebab Sakit Kepala Karena GERD hingga Gangguan Pencernaan

2. Produksi banyak air liur

Gejala tak umum lainnya adalah mulut yang terus memproduksi air liur setelah makan.

Hal itu disebabkan karena kelenjar ludah bekerja sangat keras saat mendeteksi iritasi di tenggorokan, sehingga kelenjar tengah bersiap untuk menyiram apa pun yang ada di tenggorokan, maupun yang akan dimuntahkan.

3. Alami masalah pernapasan

Gejala lain yang harus diwaspadai adalah ketika Anda dalam posisi berbaring di tempat tidur, tepatnya di bagian pernapasan yaitu mengeluarkan suara seperti siulan ketika bernapas.

Asam lambung kemungkinan besar menjadi penyebab di balik masalah tersebut.

"Saat Anda berbaring, asam yang naik ke kerongkongan dapat memicu refleks yang menyebabkan sesak napas," tutur Murray.

Sembuhkan GERD dengan Daun Kemangi Rebus, Hingga Turunkan Kadar Asam Lambung

4. Cairan naik dari lambung dan sering sendawa

Tanda asam lambung lainnya yakni makanan yang terasa seperti naik kembali setelah Anda makan. Situasi ini tidak sama seperti muntah, melainkan semacam sensasi aneh yang dialami dari lambung menuju tenggorokan.

Sensasi aneh itu terasa seperti ada sesuatu yang merayap dari tenggorokan menuju belakang mulut.

Tak hanya itu, sering bersendawa juga menjadi salah satu gejala lain karena merupakan sinyal bahwa makanan yang Anda konsumsi bisa kembali ke kerongkongan.

5. Rasa pahit setiap makan

Berdasarkan hasil riset American Journal of Medicine, cairan lambung yang memaksa naik ke kerongkongan juga dapat meninggalkan rasa asam di tenggorokan.

Asam lambung yang naik juga bisa terindikasi ketika rasa pahit kerap muncul setiap kali Anda makan.

6. Sensasi mengganjal di tenggorokan

Sensasi mengganjal yang terus terasa di bagian tenggorokan sebenarnya bisa menjadi salah satu gejala asam lambung, terutama jika dibarengi dengan gejala-gejala sebelumnya.

Namun, Murray menjelaskan kondisi itu tidak selalu menjadi gejala asam lambung karena dapat juga dipicu oleh "debu atau iritasi".

7. Sulit menelan karena sakit

Tak hanya itu, Murray mengatakan asam lambung naik juga dapat menyebabkan kerusakan pada tenggorokan sehingga terjadi penyempitan. Imbasnya, makanan benar-benar tertahan saat melalui proses pencernaan.

Gejala ini memicu rasa sakit saat menelan makanan.

Pantangan Bagi Penderita GERD dan Jenis Buah yang Aman untuk Dikonsumsi

Dilansir dari Live Science, Direktur Medis Concepto Diagnostics, dr. Tariq Mahmood, mengatakan bahwa makanan dan minuman tertentu dapat memperburuk refluks lambung melalui rangsangan sekresi asam lambung berlebih.

Selain itu, makanan tinggi lemak dan garam, seperti makanan cepat saji, gorengan, dan makanan ringan olahan juga bisa menjadi pemicu utama munculnya GERD.

Dokter di Dr Fox Online Pharmacy, dr. Deborah Lee menganjurkan penderita GERD untuk mengonsumsi makanan tinggi serat. Lee mengatakan, makanan tinggi serat terbukti mengurangi konsentrasi nitrit lambung.

Selain itu, penderita GERD juga disarankan untuk banyak mengonsumsi asupan buah dan sayuran.

Namun, pilihlah buah-buahan yang tidak mengandung asam, seperti pisang, melon, persik, dan pir. Lalu, konsumsi juga sayur-sayuran yang tinggi serat, seperti ubi jalar, wortel, dan bit.

"Susu sapi penuh lemak terbukti bisa memperburuk refluks. Jadi, pilihlah susu skim, semi-skim, atau susu nabati. Selain itu, minum air kelapa juga direkomendasikan untuk penderita GERD," kata Lee.

Terdapat sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk menghindari risiko GERD, yakni tidak makan larut malam, terutama dalam tiga atau empat jam sebelum tidur; memperbaiki pola makan dengan menghindari makanan dan minuman pemicu GERD; menggunakan pakaian yang longgar; dan meninggikan posisi kepala saat tidur.

Selain itu, mengonsumsi makanan rendah lemak dan banyak serat, berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan rutin berolahraga, seperti berjalan kaki, jogging, dan bersepeda juga penting dilakukan untuk mengurangi risiko GERD.

(*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkini