TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pekan Gawai Dayak ke-37 akan digelar di Kalimantan Barat tepatnya di Kota Pontianak pada pada 20 Mei 2023. Semua masyarakat Dayak menanti kegiatan tersebut.
Lantas, masih banyak yang belum tahu, apa itu Gawai Dayak? berikut penjelasannya:
Gawai Dayak merupakan salah satu pemberian Jubata pada leluhur Dayak merupakan salah satu bentuk ungkapan syukur pada Jubata oleh masyarakat Dayak atas panen padi yang didapat atau Pesta Padi.
Budayawan Dayak Kalbar, Eugenne Yohanes Palaunsoeka menyampaikan Pekan Gawai Dayak terbentuk pada tanggal 12 Maret 1986 di kota Pontianak di mana Sekretariat Bersama Kesenian Dayak (SEKBERKESDA) Kalimantan Barat bertindak sebagai penanggungjawab Pekan Gawai Dayak.
SEKBERKESDA Kalimantan Barat juga merupakan wadah tunggal tempat bernaungnya sanggar-sanggar seni budaya Dayak yang ada di Kota Pontianak, bekerja sama dengan sanggar-sanggar, dinas/instansi pemerintah maupun swasta serta pihak-pihak terkait lainnya, senantiasa konsisten dalam menjaga kemurnian nilai-nilai seni budaya Dayak dan mengembangkan seni budaya dayak melalui event Pekan Gawai Dayak.
• Mengenal Sejarah Pekan Gawai Dayak Kalbar di Pontianak
• Ida Dayak Akan Hadir di Pekan Gawai di Kalbar, Panitia Pastikan Tidak Benar
Ia menyampaikan terdapat beberapa perbedaan pelaksaan Gawai Dayak dulu dan sekarang. Gawai Dayak yang digelar di zaman dulu yakni ruang lingkup yang kecil, hanya di pedesaan atau kecamatan dengan mengadakan upacara adat, syukuran makan bersama atas hasil yang telah didapat selama satu tahun berladang.
Sedangkan sekarang, pihaknya mengatakan sesuai dengan niat yang ingin menggali, melestarikan dan mengembangkan budaya Dayak, selain upacara adat, rangkaian Pekan Gawai Dayak juga diisi dengan berbagai perlombaan yang berasal dari keterampilan, olahraga serta permainan rakyat yang berkembang di masyarakat.
"Sehingga permainan maupun olahraga masyarakat tersebut tidak punah, tapi terus berkembang, terus dilestarikan dan berkembang oleh masyarakat luas. Antara lain misalkan gasing dan menumbuk padi yang merupakan suatu hal yang biasa kita lihat, tapi sebenarnya itu merupakan suatu kearifan-kearifan lokal dimana kita bisa melihat bahwa masyarakat Dayak sudah mengenal tentang teknologi," ucapnya.
Dirinya mengatakan, di setiap acara Gawai Dayak dari dulu hingga sekarang tetap diadakan rangkaian upacara adat Ngampar Bide sebagai wujud apa yang akan dilaksanakan diserahkan kepada Tuhan. Bertujuan memohon kepada Yang Maha Kuasa agar pelaksanaan acara Gawai Dayak dapat berlangsung lancar tanpa rintangan dan diterima oleh Tuhan YME sebagai persembahan-persembahannyan dan sebagai bakti masyarakat Dayak kepada Yang Maha Kuasa.
"Rangkaian acara Ngampar Bide nantinya akan diserahkan kepada pemangku adat atau pendoa, sedangkan saat acara seremonial nanti akan diserahkan pada panitia pelaksana dan SEKBERKESDA yang akan membukanya," ucapnya.
Pihaknya juga turut meminta kata sambutan dari pimpinan daerah Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno dan akan dihadiri oleh sejumlah kontingen dari luar Kalbar dan Luar Negeri yang nantinya juga akan dimintai kesan dan pesan.
"Jadi itu gambarannya acara Pekan Gawai Dayak yang ada di Pontianak ada sedikit perbedaan, namun esensi daripada acara tersebut tidak akan pernah kami buang terutama upacara adat," jelasnya.
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini