TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kita ketahui bersama bahwa gerhana Matahari hibrida akan menyapa Indonesia pada Kamis 20 April 2023.
Dimana fenomena gerhana Matahari hibrida hanya bisa disaksikan di 11 wilayah Indonesia Timur, terutama di Maluku dan Papua.
Adapun gerhana Matahari hibrida terdiri dari dua tipe gerhana, yakni gerhana Matahari cincin dan gerhana Matahari total.
Berikut sejumlah hal mengenai gerhana Matahari hibrida 20 April 2023 :
1. Pengertian gerhana Matahari hibrida
• Bolehkah Shalat Gerhana Matahari Sendirian? Dalil Shalat Gerhana Seorang Diri tanpa Berjamaah
Dilansir dari laman bmkg, gerhana Matahari hibrida terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat berada segaris.
Sehingga, di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil dari piringan Matahari.
Sementara itu, dari tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.
Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.
Sedangkan di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi Bulan.
2. Wilayah yang mengalami gerhana Matahari total
Diberitakan, terdapat 11 wilayah yang akan mengalami gerhana Matahari total pada Kamis 20 April 2023.
Namun, waktu puncak gerhana Matahari total berbeda-beda di tiap wilayah.
Berikut wilayah dan waktu puncak gerhana Matahari total :
- Maluku Pulau Kisar : 13.22 - 13.23 WIT (1 menit 10 detik).