TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat Pintauli Romangasi Siregar, mengatakan dalam rangka penurunan angka prevalensi stunting, sinergitas program dan kegiatan berbasis Desa yang dilaksanakan oleh Kementerian dan Lembaga dalam penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) dirasa masih perlu dimaksimalkan.

Hal itu, kata Pintauli disebabkan pada awal pembentukan Kampung KB yang belum ada kebijakan tertulis terkait dengan keterlibatan lintas sektor dalam programnya.

"Kampung KB ini dicanangkannya adalah Kampung Keluarga Berencana namun melalui surat edaran bahwa Kampung KB dirubah brandingnya menjadi Kampung Keluarga Berkualitas," ujar Pintauli ketika menghadiri Rakor Penguatan Integrasi Program Kampung KB di Balairung Setia Kantor Bupati Mempawah, Selasa 28 Maret 2023.

• Kepala BKKBN Provinsi Kalbar Minta Perkuat Kolaborasi dengan Mitra

la melanjutkan penataan lingkungan keluarga Kampung KB di Provinsi Kalimantan Barat sungguh sangat luar biasa yaitu sudah terbentuk sejumlah 370 Kampung KB.

"Pencanangan Kampung keluarga berkualitas terakhir dilakukan di Kabupaten Ketapang pada tanggal 16 Maret 2023 yang lalu sejumlah 24 Kampung keluarga berkualitas," katanya.

la pun berharap pelaksanaan kegiatan Kampung KB dapat optimal dan menjadi gerakan bersama setingkat desa/ kelurahan yang dilaksanakan secara terintegrasi dan konvergen dalam penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dan seluruh dimensinya guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga dan masyarakat.

"Fokus Kampung KB tentunya adalah peningkatan akses pelayanan Kesehatan termasuk KB dan kesehatan reproduksi melalui program Kesehatan berbasis masyarakat," terangnya.

• Menuju Generasi Emas 2045, BKKBN dan Tribun Network Gelar Talk Show Semesta Cegah Stunting

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini