Menuju Generasi Emas 2045, BKKBN dan Tribun Network Gelar Talk Show Semesta Cegah Stunting

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, CEO Tribun Network, Dahlan Dahi, Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, Anggota Komisi IX DPR RI yang juga Kakak Asuh Anak Stunting, Krisdayanti, Waaster Kasad Bidang Tahwil Komsos dan Bakti TNI, Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, Ketua Harian II Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Martinus Johnnie Sugiarto, Rotary International District 3410, Rionardi Wong, dan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, serta para Kakak Asuh Anak Stunting berfoto bersama dalam acara Kick Off Semesta Mencegah Stunting #CukupDuaTelur di Studio Kompas TV, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023). BKKBN bekerja sama dengan Tribun Network menggelar program Semesta Mencegah Stunting dengan kampanye #CukupDuaTelur akan disosialisasikan di seluruh daerah di Indonesia untuk mensukseskan program cegah stunting di Indonesia.

"Pentingnya protein hewani dalam menu sehari-hari bisa dikenalkan kepada keluarga, anak dan pasangan yang akan melakukan pernikahan, juga kepada stakeholder sebagai penyambung informasi ke masyarakat," ujar Hasto dalam keterangan persnya, Jumat (24/3/2023). 

Selain mudah didapat dan harga terjangkau, telur juga mengandung protein, kolin, selenium, yodium, fosfor, besi, seng serta vitamin A,B dan D serta K. Karenanya telur bisa memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi anak selama masa pertumbuhan.

Pernyataan Hasto juga turut diamini Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI-P Krisdayanti. Mantan penyanyi nasional ini mengatakan bahwa persoalan stunting sejatinya bukan hanya pekerjaan BKKBN saja.

Menurutnya, Komisi IX mendorong melalui sosialisasi, komunikasi, dan edukasi agar prevalensi stunting dapat terus ditekan.

“Kalau saya turun ke dapil Malang Raya bukan nyanyi untuk mereka tetapi melakukan sosialisasi bahwa 1.000 hari pertama dan 270 hari di dalam kandungan penting,” ucap Krisdayanti.

“Kami bergerak bersama bahwa mengonsumsi dua telur cukup dibandingkan mie instan atau cilok karena sekarang juga lagi tren makanan cepat saji,” tambahnya.

Krisdayanti berpendapat sebagai komisi yang membidangi masalah kesehatan menjadi keharusan membangun kesadaran para orangtua agar memberikan asupan gizi baik untuk anak.

Mencegah stunting adalah pekerjaan mulia

Chief Executive Officer (CEO) Tribun Network Dahlan Dahi menceritakan betapa mulianya pekerjaan mengurus permasalahan stunting.

Dahlan menyadari pentingnya penanggulangan stunting saat Tribun Banten berkolaborasi dengan BKKBN.

"Saya belajar saat kami menggelar acara bersama BKKBN kemudian saya paham bahwa ini luar biasa. Ini pekerjaan yang sungguh-sungguh mulia," ujarnya.

Sejak itu, Tribun Network ingin terlibat langsung untuk menekan prevalensi stunting yang mencapai 40 juta orang.

"Kita tidak seperti tentara yang dibekali senjata, tetapi kita punya wartawan di 320 kota dan mereka punya teman, temannya tentara, temannya BKKBN, temannya pengusaha, temannya tokoh agama, dan bagaimana kalau stunting ini kita gerakkan," tutur Dahlan yang juga Chief Digital Officer (CDO) Kompas Gramedia.

Sementara itu, Waaster Kasad Bidang Tahwil Komsos Dan Bhakti TNI, Yudianto Putrajaya yang juga hadir di acara tersebut mengatakan bahwa TNI terus mendukung program penurunan prevalensi angka stunting di Indonesia.

Bahkan, kata dia, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrahman menginginkan agar prevalensi angka stunting turun hingga 10 persen.

"BKKBN bersama TNI punya memorandum of understanding (MoU) (yang isinya kami) masih mem-backup pelaksanaan upaya penurunan angka prevalensi stunting. BKKBN menargetkan turun hingga 14 persen tapi bapak KSAD menyampaikan kalau bisa 10 persen," ujarnya.

Halaman
123

Berita Terkini