TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sambas Sumekto Hadi Suseno mengungkapkan cukup banyak anak usia sekolah atau usia belajar memilih bekerja dan menikah di bawah umur.
Sumekto Hadi Suseno mengatakan perlu dicarikan solusi terkait faktor tersebut yang berdampak pada tingginya angka putus sekolah dan angka rata-rata lama sekolah.
"Artinya perlu dicari solusi untuk saat ini masalahnya banyak anak-anak di umur sekolah atau usia belajar itu dia bekerja. Kedua dikarenakan banyaknya anak anak umur sekolah melakukan pernikahan dini," ucap Sumekto Hadi Suseno kepada wartawan, Kamis 16 Maret 2023.
"Sehingga angka putus sekolah tinggi sehingga berakibat terhadap rata-rata lama sekolah (RLS)," jelasnya.
Sumekto Hadi Suseno menerangkan, berbicara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Sambas yang menjadi indikator di bidang pendidikan ilmu pengetahuan adalah dua macam yaitu harapan lama sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS).
• BPS: Penduduk Sambas 0,7 Persen Miskin Ekstrim, 80 Persen Lebih Pekerja Sektor Pertanian
• BPS: Pengangguran di Sambas Meningkat, Lapangan Kerja Sempit dan Angka Putus Sekolah Tinggi
Dia mengungkapkan, membaca dari data RLS maupun HLS meningkat di tahun 2022 namun peningkatan sangat datar. Sebenarnya hal itu sudah terlihat dari 2010.
"Bicara RLS juga sebenarnya adalah potret terhadap apa yang kita lakukan dari tahun sebelumnya. Kalau RLS, saat ini 6,74 itu mungkin posisinya di Kalbar di nomor dua dari bawah," katanya.
Persoalannya, jelas dia, telah disampaikan RLS dikarenakan banyak lulusan di SMA dan perguruan tinggi yang keluar dari Kabupaten Sambas. Sehingga ketika ada perhitungan terhadap survei di tahun bersangkutan ternyata banyak nilai yang turun.
Faktor kedua, imbuh dianberkenaan dengan angka partisipasi sekolah. Disampaikan bahwa angka partisipasi sekolah SMP dan SMA sangat rendah di angka 16 persen.
"Artinya perlu dicari solusi untuk saat ini masalahnya banyak anak-anak di umur sekolah atau usia belajar itu dia bekerja. Kedua dikarenakan banyaknya anak anak umur sekolah melakukan pernikahan dini. Sehingga angka putus sekolah tinggi sehingga berakibat terhadap rata rata lama sekolah," harapnya.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News