TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Bank Sampah merupakan pengelolaan sampah secara mandiri di masyarakat yang dilakukan di lingkungan sekitar agar dapat memanfaatkan sampah dan diharapkan bisa menghasilkan nilai ekonomi. Terdapat sebanyak 24 Bank Sampah di Kota Pontianak dan sebanyak 18 yang rutin melaporkan dan sudah terdaftar di aplikasi SIPSN.

Bank Sampah merupakan program daur ulang, dengan menerapkan strategi 3R yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle dalam pengelolaan sampah di tingkat masyarakat. Selain untuk mengurangi volume sampah, bank sampah juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah.

"Program Bank Sampah juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman bagi masyarakat tentang apa saja yang bisa dimanfaatkan sehingga mampu meningkatkan nilai ekonomi dari sampah itu sendiri," ujar Penyuluh Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Wawan Setiawan saat ditemui TribunPontianak.co.id, Senin 13 Maret 2023.

"Sebagai perbandingan kalau bank konvensional itu nabung uang, berbunga, hasilnya uang sedangkan di bank sampah itu nabungnya sampah, bisa menghasilkan produk lain, bisa jadi uang, bahkan ada beberapa bank sampah yang sudah mengembangkan produknya," ujarnya.

"Contoh di Bank Sampah Rosella di Purnama, masyarakat sekitar yang menabungkan sampahnya tidak lagi membayar PBB. Jadi di kawasan sekitar itu membayar PBB nya dari hasil pengelolaan sampah," sambungnya.

• Kelola Sampah Menjadi Berkah Lewat Bank Sampah Rumput Hias Pontianak

Selain itu, di Bank Sampah Palem Asri masyarakat yang menabung sampah akan ditukarkan menjadi emas.

Wawan menyampaikan DLH Kota Pontianak mendukung kegiatan Bank Sampah bukan hanya sekadar untuk pembinaan, tapi mencarikan Bank Sampah untuk terhubung ke CSR. 

"Kebetulan di Palem Asri itu kita soundingkan kegiatannya dengan Pegadaian, jadilah yang nabung akan mendapatkan emas," ucapnya. 

Wawan mengatakan kedepannya ia ingin satu produk di Bank Sampah itu dapat di soundingkan ke Bank Kalbar dengan harapan Bank Sampah di sekitar Bank Kalbar dapat menabungkan sampahnya di Bank Kalbar serta mendapatkan buku tabungan nya juga dari Bank Kalbar.

Bahkan, ia juga ingin mengarahkan kegiatan apa saja yang bisa pihaknya sama kan dengan Bank Kalbar agar nantinya bisa memberikan reward kepada teman-teman pegiat lingkungan termasuk Bank Sampah salah satunya. 

Alur menabung di Bank Sampah tidaklah sulit, masyarakat cukup memilah terlebih dahulu sampahnya di rumah secara mandiri baik organik maupun anorganik, membawa sampahnya ke Bank Sampah terdekat kemudian di timbang, setelah sampah di timbang lalu di catat di buku tabungan.

"Masyarakat bebas menabung sampah dengan jumlah yang banyak atau sedikit, senyaman nya nasabah, sampah itu akan di catat di buku tabungan yang nilai sampahnya berapa, total kilogramnya dan total uangnya disesuaikan dengan jenis sampahnya dan juga harga di waktu ia menabungkan sampah, karena harga dapat berubah-ubah," jelasnya.

• DLH Ajak OPD se - Kota Singkawang Bikin Bank Sampah untuk Kurangi 30 Persen Sampah di tahun 2025

Ia menyampaikan DLH Pontianak turut melibatkan kelurahan dalam mengelola Bank Sampah untuk melakukan pembinaan.  

"Contoh kayak kemarin di Bank Sampah Rosela Siantan ada kegiatan bimtek bank sampah kunjungan dari Kabupaten Melawi, itu kita libatkan dengan kawan-kawan dari kelurahan untuk sama-sama mendukung agar Bank Sampah ini maju," tuturnya.

Wawan menyampaikan kesadaran diri masing-masing menjadi peranan penting untuk menjaga lingkungan. Pihak DLH tetap lakukan pembinaan seperti mengadakan kegiatan dan program ke masing-masing bank sampah serta masyarakat sekitar dan melakukan bimbingan teknis penginputan data pengelolaan sampah pada aplikasi SIMBA (Sistem Informasi Manajemen Bank Sampah).