DLH Ajak OPD se - Kota Singkawang Bikin Bank Sampah untuk Kurangi 30 Persen Sampah di tahun 2025
"Jadi upaya kami mengajak setiap OPD itu membuat bank sampah," ujar Dedi Afandi, Jumat 9 September 2022.
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Singkawang mengajak setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Singkawang untuk membuat bank sampah.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Singkawang, Dedi Afandi menyebutkan, ajakan ini merupakan langkah DLH dalam menerapkan kebijakan strategis daerah untuk mengurangi sampah sebesar 30 persen di tahun 2025.
"Jadi upaya kami mengajak setiap OPD itu membuat bank sampah," ujar Dedi Afandi, Jumat 9 September 2022.
Dengan adanya bank sampah di tiap OPD ini, lanjut Dedi, ASN dan honorer di OPD tersebut bisa menjadi nasabah, sehingga berperan aktif mengurangi sampah di tempat mereka bekerja.
• Antusias Ikuti Pekan Kebudayaan Daerah, Siswa SMPN 3 Singkawang Ajarkan Pengunjung Menyimpul Tanjak
Sampah-sampah yang sudah terkumpul di Bank Sampah tiap OPD ini, Dedi katakan, nantinya bisa disetor dan dibeli oleh Bank Sampah Induk milik DLH.
Para nasabah bank sampah ini akan dibukakan tabungan dan pembayarannya akan dilakukan lewat tabungan tersebut.
Selain itu, Dedi menerangkan, pihaknya sudah melaksanakan sosialisasi program Bank Sampah kepada seluruh OPD belum lama ini.
Melalui sosialisasi Bank Sampah tersebut, pihaknya menjelaskan tentang peluang ekonomi dari sampah yang dihasilkan di tempat mereka bekerja.
Dengan demikian, Program Bank Sampah ini tidak hanya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, namun juga bisa memberikan kontribusi bagi kesejahteraan ASN di Pemkot Singkawang.
"Karena pengelolaan sampah di lingkungan OPD tersebut dapat menjadi tambahan penghasilan bagi ASN," katanya.
Tak cuma itu, DLH Singkawang juga telah bekerja sama dengan PT PLN untuk mengolah sampah sebagai bahan baku untuk campuran batu bara yang akan dipakai untuk bahan bakar mesin pembangkit listrik.
"Kami juga bekerja sama dengan pihak PLN, dalam mengolah sampah sebagai bahan campuran batubara yang akan dipakai untuk bahan bakar mesin pembangkit listrik," ujarnya
Besarnya volume sampah di Kota Singkawang, menurut Dedi, seharusnya menjadi peluang usaha yang harus dimanfaatkan.
Namun kendala seperti pemilahan sampah yang belum optimal, minimnya partisipasi masyarakat, dan kurang disiplinnya masyarakat dalam membuang sampah, dapat menjadi penghalang bagi terlaksananya program ini.
"Inilah yang membuat kami mencanangkan program pembuatan rekening sampah, agar setiap pengelolaan sampah baik di lingkungan OPD maupun di setiap rumah dapat dikelola dengan baik dan memberikan keuntungan secara finansial," ujarnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News