Pemerintah memprediksi adanya pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen di tahun ini dengan ditopang oleh perbaikan fundamental ekonomi domestik yang kuat, lewat investasi, ekspor, maupun
konsumsi.
Dalam hal ini, Gojek dan ekosistemnya dinilai telah turut serta memberikan andil kuat dan
berkontribusi dalam aspek konsumsi.
“Kinerja ekonomi yang baik tentu juga didukung oleh tumbuhnya ekonomi digital melalui perilaku masyarakat yang semakin terbiasa dengan contactless dan tren ini ditopang oleh layanan e-commerce, on-demand seperti ride-hailing, online food delivery dan juga kegiatan lainnya berbasis online,” ujar Airlangga.
Lebih lanjut Airlangga menyatakan dengan kolaborasi antara Gojek dan pemerintah pada subsektor food dan transportasi, Indonesia optimis nilai subsektor tersebut mampu mencapai USD15 Miliar di tahun 2025 dengan tingkat pertumbuhan di atas 22 persen (CAGR).
Untuk itu, Pemerintah mengapresiasi Gojek sebagai penyedia layanan on-demand terdepan di Asia Tenggara dan berharap Gojek dapat terus menghadirkan ragam inovasi yang inklusif memberikan solusi digital dan juga kemitraan antara driver dan UMKM untuk menjawab permintaan konsumen paska-pandemi.
Menutup sesi Gojek Outlook 2023, Catherine mengatakan bisnis yang mandiri dan pengembangan produk berbasis ekosistem terintegrasi diharapkan jadi kunci Gojek dukung akselerasi profitabilitas GoTo. (*)