TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sambas, Fatma Aghitsni menjelaskan sejumlah program menekan angka stunting.
Fatma Aghitsni mengungkapkan bahwa tugas bersama diantaranya adalah mengedukasi secara masif kepada masyarakat akan pentingnya mencegah stunting.
"Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pencegahan stunting sangat penting dan menjadi tugas bersama melalui media komunikasi, informasi dan edukasi secara masif," kata Fatma Aghitsni di kantornya, Kamis 23 Februari 2023.
Angka prevelensi stunting Kabupaten Sambas tercatat 30,5 persen. Angka ini menunjukan tren penurunan 2,1 persen dari tahun 2021. Walaupun angka prevelensi stunting turun, kata dia, angka itu masih cukup tinggi.
• Berhasil Turunkan Stunting, Kabupaten Sambas Raih Penghargaan
• Ketua Pokdarwis Paggong Sebedang Dukung Ikhtiar Pemerintah Tingkatkan PAD Sambas
Lebih lanjut dia menyebutkan program lainnya untuk menekan stunting di Kabupaten Sambas adalah melibatkan OPD lainnya.
"Melakukan pelatihan bagi Guru Paud oleh dinas pendidikan. Kemudian meningkatkan ketahanan pangan keluarga oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melalui Program Pekarangan Pangan Lestari (PPL)," jelasnya.
Dia menambahkan, program pemberian makanan tambahan PMT bagi ibu hamil (bumil) yang terindikasi KEK dan balita dari Dinas Kesehatan.
"Serta pendampingan yang intensif kepada calon pengantin (catin), ibu hamil, ibu pasca persalinan dan balita oleh Tim Pendamping Keluarga di bawah pengawasan TPPS Desa," katanya.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News