Bank Indonesia dan Lantamal XII Pontianak Lepas Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke 5 Pulau di Kalbar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelepasan keberangkatan tim ekspedisi rupiah berdaulat 2023 ke 5 pulau di Kalbar yang termasuk daerah 3 T (terdepan, terpencil dan tertinggal) oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat N A Anggini Sari dan Danlantamal XII Laksma TNI Dr Suharto, bertempat di Mako Lantamal XII Pontianak. Rabu, 22 Februari 2023.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Bank Indonesia Perwakilan Kalbar dan Lantamal XII Pontianak melepas keberangkatan tim ekspedisi rupiah berdaulat 2023 ke 5 pulau di Kalbar yang termasuk daerah 3 T (terdepan, terpencil dan tertinggal).

Keberangkatan tim tersebut dilepas oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat N A Anggini Sari dan Danlantamal XII Laksma TNI Dr Suharto, bertempat di Mako Lantamal XII Pontianak. Rabu, 22 Februari 2023.

Adapun kelima pulau tersebut adalah Pulau Karimata tepatnya di Desa Batok, Pulau Cempedak Kendawangan, Pulau Maya Dusun Besar, Pulau Pelapis, dan Pulau Padang Tikar.

Sejumlah 29 orang personil tergabung tim ekspedisi rupiah berdaulat ini.

Tim berlayar menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sembilang 850, selama sepekan kedepan hingga Selasa, 28 Februari 2023.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, N A Anggini Sari mengatakan tim ekspedisi rupiah berdaulat ini akan mendistribusikan atau menukarkan uang layak edar sebanyak Rp 2,6 M untuk kelima pulau tersebut.

BREAKING NEWS - Sutarmidji Perintahkan Pemkot Pontianak Segel Lokasi Karhutla

"Dalam rangka ekspedisi rupiah berdaulat ini, penukaran uang, kalau tahun lalu itu sekitar Rp 2,3 M. Untuk tahun ini Rp 2,6 M untuk 5 pulau, Pulau Karimata, Cempedak, Maya, Pelapis, dan Padang Tikar," ujarnya.

"Untuk seluruh Indonesia, ekspedisi berdaulat ini untuk 17 Provinsi dengan 85 pulau 3T, dan Kalbar 5 pulau ini," paparnya.

Ia melanjutkan, selain sebagai upaya memastikan ketersediaan uang rupiah yang layak edar di masyarakat, kegiatan ini juga sebagai upaya mengedukasi masyarakat mengenai gerakan cinta, bangga, paham rupiah (CBP).

Ia menjelaskan, sebagaimana amanat UU No 7 Tahun 2011 tantang mata uang, sejatinya satu-satunya alat pembayaran NKRI adalah rupiah.

Maka dari itu, hal tersebut mesti berlaku diseluruh Indonesia, termasuk daerah-daerah 3T di Kalbar ini.

"Dan berdasarkan survey yang kita lakukan, untuk titik-titik di perbatasan Kalbar itu rupiah sudah digunakan sepenuhnya oleh masyarakat kita," ujarnya.

"Tadi juga sudah disampaikan oleh Pak Komandan, seperti di Entikong, itu bahkan di seberang ya, di negara tetangga bahkan sudah menggunakan rupiah. Jadi kalau untuk di wilayah kita, tentunya kita sudah yakin bahwa di wilayah perbatasan Republik Indonesia sudah tersedia rupiah yang layak dan bagus dan tentunya menjadi alat transaksi oleh masyarakat kita," pungkasnya.

Sementara itu, Danlantamal XII Laksma TNI Dr Suharto mengatakan pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan agenda ekspedisi rupiah berdaulat ini.

"Bentuk dukungan dari TNI AL, secara umum seluruh fasilitas TNI AL bisa digunakan oleh Bank Indonesia dan teman-teman dari kementerian dan lembaga. Khusus pada kegiatan ekspedisi rupiah berdaulat ini yang pertama kita sudah menyiapkan fasilitas pangkalan untuk melaksanakan acara pelepasan, dan yang paling penting adalah dalam ekspedisi ini untuk berkunjung ke pulau-pulau adalah menggunakan Kapal Perang Indonesia atau KRI," paparnya.

Halaman
12

Berita Terkini