MotoGP

Marco Bezzecchi Kritik Aturan Batas Tekanan Motor MotoGP, Membahayakan Pembalap

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembalap Mooney VR46 Racing asal Italia, Marco Bezzecchi, melakukan tikungan pada hari kedua tes musim dingin pramusim MotoGP di Sirkuit Internasional Sepang di Sepang pada 11 Februari 2023. Pembalap Ducati Mooney VR46 Racing Team Marco Bezzecchi mengkritik aturan batas tekanan ban motor MotoGP.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pembalap Ducati Mooney VR46 Racing Team, Marco Bezzecchi mengkritik aturan batas tekanan ban motor MotoGP.

Marco Bezzecchi mengkhawatirkan tekanan ban yang telah dipantau sejak tes pramusim MotoGP 2023 di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Pemantauan menggunakan sensor standar untuk memastikan ban depan tidak turun di bawah batas minimum yang ditentukan yaitu 1,9 bar.

Musim ini tekanan ban di ban dipantau dengan sensor standar dari LDL.

Apabila tekanan ban depan kurang dari 1,9 bar ataupun kurang dari 1,7 bar di ban belakang dalam kondisi tertentu, maka tim akan dikenakan sanksi.

Aturan Batas Tekanan MotoGP 2023! Kisah Tekanan Ban Menyakitkan Semua Orang yang Terlibat

Namun tidak ada penalti untuk tiga Grand Prix pertama jika seseorang jatuh di bawah batas 1,9 bar.

Pembalap Mooney VR46 Racing Team ini memperingatkan hal ini sangat berbahaya bagi Pembalap.

“Sangat berbahaya bagi saya untuk mengemudi dengan tekanan udara yang tinggi,” katanya disadur dari speedweek.com, Selasa 14 Februari 2023.

Ia berpendapat, garis antara tinggi dan terlalu tinggi sangat tipis.

Angka 0,02 bar sudah dapat menyebabkan masalah bagi.

Maka penting untuk memahami itu dan memilih tekanan ban yang tepat.

Ia berharap peraturan tersebut tidak resmi karena dapat membahayakan keselamatan Pembalap.

Harus ada keseimbangan antara apa yang diinginkan Michelin dan apa yang diinginkan Pembalap.

Jika aturan itu datang, Pembalap harus menerimanya.

“Tapi saya harap kami bisa menemukan kesepakatan," tuturnya.

Halaman
12

Berita Terkini