TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Gelaran Muare Ulakan Night Festival berlangsung semarak dan meriah dengan 38 kapal dan perahu hias yang dipenuhi lampu. Kegiatan ini bahkan sukses menyedot perhatian ribuan penonton di sepanjang perairan Sungai Sambas Kecil.
Sebanyak 38 kapal dan perahu hias tersebut menjadi peserta lomba Muare Ulakan Night Festival di Dermaga Wisata Sambas, Desa Dalam Kaum, Sambas, Minggu 5 Februari 2023 malam. Festival malam itu baru kali pertama digelar dalam rangka memeriahkan Imlek dan Cap Go Meh.
Bupati Sambas Satono membuka acara yang digelar oleh Disparpora Sambas tersebut. Pada kesempatan itu, hadi Danlantamal XII Pontianak Laksamana Pertama TNI Dr Suharto, Forkopimda bahkan petinju Daud Yordan.
Bupati Satono mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang bekerja keras menyiapkan hingga sukses festival tersebut.
"Terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras menyiapkan kegiatan ini hingga terlaksana pada malam ini," ucapnya.
• Festival Malam Muare Ulakan Danlantamal XII Sebut Sambas dengan Keberagamaan Adat
Festival tersebut menurut Bupati Satono, membutuhkan kolaborasi dari seluruh elemen dalam menjadikan Sambas sebagai kabupaten terunggul tahun 2025.
"Kolaborasi sangat penting dalam membangun Sambas, terutama menjadikan Sambas sebagai kabupaten terunggul pada tahun 2025," katanya.
Dia mengatakan bahwa mempersatukan kekuatan di Kabupaten Sambas memerlukan kerja sama dari seluruh komponen.
"Malam ini kita buktikan penantian panjang masyarakat Sambas akhirnya dapat kita laksanakan festival sebagai hiburan sekaligus membantu perekonomian masyarakat Sambas," katanya.
Satono mengatakan, gelaran tersebut merupakan momentum untuk mendorong daerah ini menjadi yang terunggul pada tahun 2025 di Kalimantan Barat.
Menurut Satono, festival ini juga menunjukkan kekompakan masyarakat Sambas, meskipun berbeda suku dan agama.
"Untuk menyatukan sebuah persepsi pandangan kemudian kerjasama yang baik, perlu menyatukan kekuatan dari berbagai elemen dan komponen, hari ini kita buktikan harapan masyarakat sekian lama tersebut hingga terlaksana kegiatan Muare Ulakan Night Festival ini," papar Bupati.
Pemrakarsa kegiatan Muare Ulakan Night Festival, Yakob Pujana, mengatakan bahwa lomba kapal hias itu merupakan satu-satunya di Kalimantan Barat.
"Ini merupakan kegiatan yang sangat luar biasa yang kita laksanakan di Kabupaten Sambas, dengan risiko yang besar di malam hari," ujarnya.
• Festival Muare Ulakan Sedot Perhatian Pengunjung, Bupati Sambas : Menumbuhkan Ekonomi
Yakob Pujana berharap festival malam ini dapat berjalan dengan tertib dan lancar, sehingga di tahun berikutnya dapat kembali digelar dengan lebih spektakuler. Tentu dengan jumlah peserta yang lebih banyak.
"Tentu jika kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar, di tahun depan kita berharap festival ini kembali kita adakan dengan lebih spektakuler dan lebih meriah," harapnya.
Sementara itu, Danlantamal XII Pontianak Laksamana Pertama TNI Dr Suharto mengapresiasi festival yang sejalan dengan rangkaian Imlek dan Cap Go Meh yang sedang ramai.
"Saya berharap setiap tahunnya terus diadakan dan peserta semakin meningkat untuk ikut meramaikan," ucapnya.
Menurut Danlantamal XII, Kabupaten Sambas menjadi kabupaten yang luar biasa dengan keberagaman agama, adat dan budaya tetap dalam persatuan.
"Kita melihat hadirin di sini sangat bersyukur, ini yang kita harapkan dari pemimpin kita semua dengan bersinergi ditengah keberagaman kebudayaan, ujarnya.
Pemangku tahta Kesultanan Al-Watzikhoebillah Sambas Pangeran Ratu Muhammad Tarhan mendorong Festival Muare Ulakan menjadi event yang masuk dalam kalender wisata.
Pangeran Ratu Muhammad Tarhan mengatakan perhelatan perahu hias Muare Ulakan Night Festival sukses digelar dan mampu menyedot antusias masyarakat Sambas.
"Ini merupakan event baru pertama kali kita laksanakan dan banyak hal yang harus kita evaluasi kemudian untuk ke depan tidak hanya perahu hias," katanya.
• Gemerlap Lampu 38 Perahu Hias Penuhi Sungai Sambas di Muare Ulakan Night Festival
Kendati demikian, dia berharap ke depan Festival Malam Muare Ulakan ini dapat menampilkan lomba perahu bedar sebagai sentuhan tradisional.
"Tetapi ke depan kita harus menampilkan yang tradisional seperti perahu bedar. Paling tidak misalnya malam kita adakan event perahu hias kemudian besoknya kita adakan lomba sampan bedar," jelasnya.
Dia pun berharap, hal-hal seperti ini harus sering dan menjadi agenda khusus. Kata dia, diketahui bahwa di Singkawang ada Cap Go Meh, Pemangkat juga ada Cap Go Meh, dan paling tidak di Sambas kita adakan perahu hias.
"Jadi jelas antusias masyarakat sangat tinggi maka harapan saya setiap tahun perahu hias ini kita laksanakan. Iya pasti paling tidak ke depan ini masuk event perahu hias di dalam kalender pariwisata. Ini terobosan, dan ke depan Festival Muare Ulakan kita masukan ke kalender event pariwisata," ucapnya.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News