TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat mengikuti acara rutin Rapat Kordinasi (Rakor) bersama Pemerintah Pusat terkait pengendalian inflasi di Data Analityc Room Kantor Gubernur , Senin 30 Januari 2023.
Gubernur Sutarmidji menyampaikan inflasi Kalbar tahun 2022 memang lebih tinggi dari nasional, dimana nasional pada angka 5,51 persen dan Kalbar 6,3 persen.
“Penyebabnya kalau dari sektor pangan inflasi kita hanya 1,42 persen yang relatif kecil. Namun yang tinggi itu yang masuk ke komponen-komponen yang ditentukan oleh pempus dan kita tidak bisa interpensi seperti angkutan udara , harga rokok, bbm , listrik. Ini mencapai 2,849 persen,” ungkapnya.
Belum lagi yang lain, kemudian di Kalbar memasuki ada acara Imlek dan Cheng Beng yang pasti banyak butuh daging Babi.
“Di Kalbar ini tahun lalu 93 ribu babi mati, sapi yang kena sakit PMK 1800 an lebih dan yang mati tidak sampai 100 ekor sapi. Ini juga memicu kenaikan harga daging. Kalau yang lain saya rasa seperti Sintang awal dulu tinggi tahun 2021, sekarang sudah mulai turun karena waktu itu banjir sehingga inflasi tinggi,” ungkapnya.
Baca juga: Sutarmidji Resmikan Gedung Pelayanan Terpadu Pemprov Kalbar di Komplek Kantor Gubernur
Midji menyampaikan yang harus hati-hati terkait inflasi tinggi adalah Singkawang dan Pontianak.
“Kalau yang lain saya rasa insya Allah tidak banyak kendala dalam pengendalian inflasi walaupun tahun lalu 2022 kita lebih tinggi dari nasional, tapi 2023 saya yakin bisa relatif terkendali dan saya rasa bisa dibawah nasional,” ungkapnya.
Tahun 2022 dikatakannya malah tidak terjadi kenaikan harga bawang justru menjadi komponen yang menopang pencegah inflasi, justru bawang deflasi.
“Inflasi hanya beras naik dikit, tapi saya khawatir saat puasa, alhamdulillah data kita di Sambas bulan Maret akan panen. Jadi untuk berad bisa kita jaga, yang penting kita jaga 9 kebutuhan pokok masyarakat insya allah inflasi terkendali,”pungkasnya. (*)
• Gubernur Kalbar Minta Daerah Perhitungan Inflasi untuk Berhati-Hati dan Jaga Ketersediaan Bapok
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News