"Imlek itukan perayaan hari, bukan agama,"
"Nggak ada apa-apanya bagi Islam, nggak ada masalah," ujar mendiang Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid , sebagaimana dirangkum dari laman Kompas.com yang dimuat pada 30 Januari 2008 silam .
Sementara itu, pendapat ke dua sedikit berbeda.
Pendapat ke dua memilih untuk lebih berhati-hati atau dalam Fiqh Islam disebut dengan sifat Wara .
Umat Muslim dianjurkan sebaiknya memiliki sikap sebagaimana tuntunan dalam Alquran .
Baca juga: Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2023 Dalam 3 Bahasa Mandarin, Inggris dan Indonesia
Yakni di Alquran surat Al Kafirun .
Terutama pada ayat ke 6 yang berbunyi:
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ
Latin:
"Lakum dīnukum wa liya dīn,"
Artinya:
"Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”
Selain itu, pendapat ini ditegaskan dengan Hadist Rasulullah SAW yang melarang Umat Muslim di zaman tersebut merayakan hari raya Nairuz dan Mahrajan .
Dua hari raya tersebut sebelum Islam adalah perayaan bagi masyarakat kota Madinah yang menjalaninya dengan senang-senang.
Dan ragam aktivitas hura-hura.
Baca juga: Momen Imlek di Singkawang, Warga Tionghoa Padati Vihara Pusat Kota Pagi Ini