TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Pengurangan tekanan darah 5 mm hanya menurunkan insiden serangan stroke sebesar 9 persen dan 6 % untuk penyakut jantung koroner.
Menurut B.K. Dubey, Direktur Kardiolog, Rumah sakit Venkateshwar, New Delhi, penyebab pasti tekanan darah tinggi memang tidak diketahui secara pasti.
Namun, beberapa faktor dan kondisi dapat berperan dalam perkembanganya.
Seperti halnya lifestyle akan sangat mempengaruhi kesehatan dan kondisi tubuh.
Maka, mengubah gaya hidup sehat sangat diperlukan untuk menghindari stroke.
• 6 Kebiasaan Buruk Usia Muda yang Lebih Rentan Terkena Stroke
Keju untuk stroke
Keju seringkali dianggap sebagai makanan yang tidak menyehatkan untuk tubuh.
Keju diangkat sebagai makanan dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi sehingga mampu meningkatkan kolesterol.
Namun, akhir-akhir ini penelitian membuktikan bahwa orang yang mengkonsumsi keju dalam porsi sedikit lebih berpeluang besar terkena jantung atau stroke.
Keju diklaim sebagai makanan yang menyebabkan kolesterol tinggi, aterosklerrosis dan peningkatan resiko penyakit jantung.
Namun keju juga mempunyai kandungan yang baik untuk tubuh seperti kalsium, protein dan probiotik.
• Cara Mendeteksi Stroke Penyumbatan Otak, Gejala dan Pertolongan Pertama
Dilansir dari Time, orang yang mengkonsumsi keju dengan frekuensi sering memiliki resiko 14% lebih rendah terkena penyakit jantung koroner.
Dan 10% lebih kecil kemungkinannya mengidap penyakit stroke dibandingkan dengan orang yang jarang atau bahkan tidak mengkonsumsi keju sama sekali.
Ukuran rata-rata keju yang bisa kamu konsumsi setiap hari untuk menurunkan resiko penyakit ialah sebesar 40 gram.
Selain mengandung probiotik yang tinggi, keju juga mengandung asam linoleat (CLA).
Asam linoleat adalah asam lemak tak jenuh yang dapat meningkatkan jumlah kolesterol baik HDL dan menurunkan kadar LDL buruk.
Kamu bisa mengganti menu minuman susu dengan keju untuk perlindungan kesehatan jantungmu.
(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News