TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Umum (Ketum) Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalimantan Barat (Kalbar), Ghulam Mohamad Sharon mengatakan pasca pandemi Covid-19 dunia usaha mulai menggeliat.

Bahkan kata Sharon, di tahun 2022 mengalami peningkatan di triwulan ketiga, dimana pertumbuhan ekonomi mencapai 6,4 persen karena didukung oleh komoditi yang mengalami kenaikan seperti kelapa sawit. 

"Untuk tahun 2023 khususnya di Kalbar saya rasa akan tumbuh. Posisi saat ini pertumbuhan ekonomi di Kalbar masih oke-oke. Sawit, sekarang harganya sudah sekitar di angka Rp2.400 sampai Rp2.700 fluktuatif lah, jadi karena ekonomi di Kalbar ini kan hampir 50 persen sampai 60 persen itu didukung oleh sektor komoditi kelapa sawit," ujar Sharon, Jumat 6 Januari 2023. 

Selain kelapa sawit, Sharon menyebut pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh sektor pertambangan seperti bauksit.

"Saat sekarang ini banyak sekali menyerap tenaga kerja, kalau kita lihat di Kalbar cukup baik sekali," ujarnya. 

• Sutarmidji Ingin Bank Kalbar Hadirkan Kantor Cabang di Berbagai Wilayah, Ini Alasannya

Untuk UMKM di Kalbar, Sharon mengatakan saat ini sudah cukup tumbuh. Hal ini dilihat dari belanja masyarakat yang cukup tinggi apalagi dengan kelonggaran pasca covid-19. Dimana pengunjung bisa makan di restoran hingga belanja produk UMKM. 

"Dampak Covid-19 sekarang tidak terlalu berasa, secara umum pertumbuhan ekonomi cukup oke. Ada beberapa pengusaha yang di tahun 2020 mungkin kena dampak dari Covid-19 karena tidak mampu membayar pinjaman kredit di bank sehingga sebagian besar asetnya harus dilelang atau disita yang membuat mereka susah untuk bangkit lagi," ujarnya.

• DPRD Kalbar Sambut Baik Adanya Fasilitas Cath Lab Jantung di RSUD Soedarso

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News