Lokal Populer

Pertumbuhan Ekonomi Kalbar Pada Triwulan III 2022 Sebesar 6,48 Persen YoY

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalbar Agus Chusaini saat sambutan pada Seminar Ekonomi Kalbar Tahun 2022 Hotel Mercure, Selasa, 13 Des 2022.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Pontianak menyelenggarakan Seminar Ekonomi Kalbar Tahun 2022 Hotel Mercure, Selasa 13 Desember 2022.

Berbagai topik menarik dibahas dalam Seminar Ekonomi Kalbar yang dihadiri pemerintah dan insan akademisi ini.

Diantaranya Transformasi Struktural menuju Optimisme Ekonomi, Ekonomi Sirkular sebagai Implementasi Ekonomi Hijau, Strategi Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Unggulan Kalbar, Inovasi Pengembangan Industri Berbasis Kelapa Sawit sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Kalbar.

Seminar ini turut serta menjadi rangkaian kegiatan GBBI dengan tujuan mendorong permintaan terhadap produk-produk dalam negeri melalui upaya penciptaan nilai tambah maupun hilirisasi komoditas unggulan Kalbar.

Proses Transfer Gambar Berlanjut Tanpa Terpengaruh Dengan Nikon D5600

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalbar, Agus Chusaini mengatakan pertumbuhan ekonomi Kalbar pada Triwulan III 2022 sebesar 6,48 persen YoY, lebih tinggi dari wilayah Kalimantan maupun nasional.

Pertumbuhan ini kata Agus terutama bersumber dari LU perdagangan besar dan eceran, pertanian, dan transportasi pergudangan (sisi lapangan usaha), serta konsumsi rumah tangga dan investasi (sisi pengeluaran).

"Perekonomian triwulan III 2022 yang lebih tinggi tertahan oleh LU konstruksi dan Sektor Konsumsi Pemerintah yang terkontraksi secara yoy. Outlook ekonomi Kalbar untuk keseluruhan 2022 diperkirakan melanjutkan tren pertumbuhan positif perekonomian," ujarnya.

Kondisi Perekonomian Domestik dan Global

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalbar, Agus Chusaini mengatakan dinamika perekonomian nasional sepanjang 2022 terus menunjukkan perbaikan meski disertai berbagai tantangan.

Agus mengatakan sinergi bauran kebijakan antara BI, pemerintah, dan otoritas terkait dan inovasi kebijakan yang berkesinambungan menjadi kunci dalam menghadapi berbagai tantangan berat dan ketidakpastian global yang semakin kompleks.

Jelajahi Lumix FZ2500 Kamera Super Zoom Keluaran Panasonic

Ia juga memaparkan kondisi perekonomian global dan domestik. Ketegangan geopolitik pada periode scarring effect pandemi yang belum pulih kata Agus menimbulkan risiko tekanan inflasi dan perlambatan PDB global.

"Sehingga hal ini memantik risiko terjadinya resesi. Yang kemudian mendorong otoritas moneter dunia melakukan normalisasi kebijakan moneter. Hal ini menimbulkan tantangan di lingkup domestik," ujarnya.

Tantangan kata Agus antara lain penyesuaian harga BBM, kecepatan pemulihan ekonomi yang belum merata secara spasial, serta normalisasi moneter dan fiskal di tengah kinerja ekspor yang terjaga.

"Lanskap global dan domestik tersebut mau tidak mau akan tertransmisi dalam bentuk potensi risiko perlambatan ekonomi tahun 2023 di beberapa daerah termasuk Kalbar," ujarnya.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) ISEI Pontianak menyelenggarakan Seminar Ekonomi Kalbar Tahun 2022 Hotel Mercure, Selasa 13 Desember 2022.

Halaman
12

Berita Terkini